GridHEALTH.id - Belum genap satu bulan PTM diberlakukan di Indonesia, sudah menjadi sorotan WHO.
Dari kabar melalui pemberitaan yang dihimpun WHO, didapatkan data;
* 54 siswa di Padang Panjang, Sumbar, tersebut terpapar COVID-19 sejak diberlakukannya kembali PTM terbatas mulai 4 September 2021.
* 139 siswa dari sebuah institut di Kabupaten Bengkayang, Kalbar, terpapar Covid-19.
Semua siswa/i tersebut diketahui terpapar Covid-19 setelah dilakukan RT PCR.
Karenanya, WHO menyoroti tingginya kasus klaster siswa yang positif terinfeksi Corona Virus Desease 2019 atau COVID-19 setelah pembelajaran tatap muka (PTM) digelar.
"Sekitar satu bulan selama aktivitas pembelajaran daring, 54 siswa dari SMA 1 Padang Panjang, Sumatera Barat dipastikan terpapar COVID-19 pada 11 September," tulis laporan situasi COVID-19 mingguan WHO per 15 September 2021, Kamis (16/09/2021), dilansir bizlaw.id (17/9/2021).
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito angkat bicara soal penularan Covid-19 yang mulai bermunculan di sekolah.
Baca Juga: Penyakit Infeksi Tifus Ada 3 Jenis, Inilah Gejalanya yang Berbeda-beda
Wiku menegaskan, pemerintah mengizinkan pembukaan sekolah tatap muka dengan sejumlah syarat yang ketat. Jika masih terjadi penularan, maka Wiku menilai syarat-syarat tersebut belum dijalankan dengan baik.
"Apabila terjadi klaster atau kasus baru di dalam sekolah, itu tentunya terkait dengan proses pembukaan yang mungkin belum sempurna dalam melakukan simulasinya," kata Wiku dalam keterangan pers daring dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/8/2020), dikutip dari Kompas.com (13/8/2020).
"Kalau itu semua dilakukan dengan baik seharusnya tidak terjadi klaster-klaster di sekolah atau mana pun juga," ujar Wiku.
Klaster Sekolah pada 2020
Akun Twitter @laporcovid membeberkan sejumlah klaster yang terjadi di lingkungan pendidikan setelah pemerintah mengizinkan pembelajaran tatap muka di zona hijau dan kuning.
Dikutip dari Tribunnews.com, berikut data klaster sekolah yang dilaporkan oleh akun @laporcovid pada 2020:
1. Klaster Sekolah Tulungagung Siswa (9 th) warga Kec. Pagerwojo, tertular dari ayahnya yang Reaktif: menulari 5 siswa dan 2 guru.
2. Klaster Sekolah Lumajang Seorang guru SD dlm Prog Guru Sambang, sejak 28/7/2020, positif Covid pada 10/8/2020, dan potensial menulari beberapa siswa yang jadi kelompok belajar di rumah.
3. Klaster Sekolah Kalimantan Barat Sebanyak 14 siswa dan 8 guru di Provinsi Kalbar terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka dari: a. SMA 1 Ketapang b. SMA 1 Ngabang c. SMA 1 Pontianak d. SMPN 1 Pontianak e. SMAN 2 f. SMAN 3.
4. Klaster Sekolah Tegal Siswa SD dari Kec Pangkah, Tegal, tertular dari kakeknya, dan potensial menulari guru dan teman sekelasnya yg sempat mengikuti KBM) tatap muka di sekolah.
5. Klaster Sekolah Cilegon Setelah seorang siswa SMPN 7 Cilegon positif Covid-19, di masa uji coba KBM tatap muka di 53 sekolah, mulai 3 Agustus 2020. Mulai 5 Agustus 2020 kebijakan itu dibatalkan Dinas Pendidikan Cilegon.
6. Klaster Sekolah Sumedang Pelajar (6 th) Kec Situraja dan pelajar (9 th) dari Kec Sumedang Utara tertular pedagang Pasar Situraja, saat perjalanan ke/dari sekolah.
7. Klaster Sekolah Pati Sebanyak 26 santri Pondok Pesantren di Kajen, Kec Margoyoso, Pati dinyatakan positif Covid-19 dan Ponpes itu harus di-lockdown.
Baca Juga: 7 Ciri Penis Sehat, Perhatikan Warna dan Bentuknya Serta Ukurannya
8. Klaster Sekolah Balikpapan Dari seorang guru yang positif Covid19 menulari 28 org guru & pegawai sekolah, di 1 SD dan 1 SMP, termsk batita perempuan (2 th), per 6/8. 4 hari kemudian menulari 17 org lagi. 9. Klaster Sekolah Rembang Seorang guru SMKN 1 Gunem di Kec Gunem dinyatakan positif Covid-19 di awal bulan. Menulari 10 guru lain di sekolah yg sama, per 7/8/2020.
Jumlah Sekolah yang Melakukan PTM di 2021
Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim baru-baru ini menegaskan bahwa sekolah wajib membuka opsi belajar tatap muka jika vaksinasi COVID-19 terhadap guru telah rampung.
Menurut Nadiem, opsi belajar tatap muka harus segera dilakukan supaya sekolah lekas beradaptasi dengan penerapan protokol kesehatan baru di masa pandemi COVID-19.
Baca Juga: Tanpa Operasi, Pecah Pembuluh Darah Otak Bisa Ditangani Dengan Cerebral Flow Diverter
Selanjutnya, mengutip situs resmi Kemendikbudristek per Kamis (16/09/2021), baru 42 persen atau 115.592 sekolah yang telah menggelar belajar tatap muka terbatas di masa pandemi.
Masih ada sekitar 158 ribu sekolah mulai jenjang PAUD hingga menengah yang belum menggelar tatap muka.
Sekolah tatap muka masih didominasi oleh TK yang angkanya mencapai 60,60 persen, lalu SD 56,69 persen, SMK 51,97 persen, SMA 51,75 persen, dan SMP 52,48 persen.(*)