Find Us On Social Media :

Disebut Bukan Ibu Sejati Usai Operasi Sesar, Cherly Juno: 'SC atau Normal, Keduanya Taruhan Nyawa Kok'

Cherly Juno dapat komentar negatif akibat menjalani operasi sesar

GridHEALTH.id - Mantan personil girl band Cherrybelle, Cherly Juno baru-baru ini mendapat komentar negatif dari warganet.

Pemilik nama lengkap Cherly Yuliana Anggraini disebut-sebut bukan ibu sejati usai melahirkan melalui operasi sesar.

Baca Juga: Ibu Melakukan Persalinan Sesar Tetap Pahlawan Karena Prosedurnya Berat!

Seperti diketahui, Cherly Juno baru saja melahirkan anak kedua yang bernama Sean Giorgio Panjaitan pada Kamis (9/9/2021) lalu.

Kendati demikian, komentar negatif tersebut langsung dibalas dengan jawaban menohok melalui para pengikut lainnya.

Baca Juga: Usai Disumpahi Anaknya Terlahir Cacat, Aurel Hermansyah Menangis saat Bertemu Sang Pelaku: 'Saya Bolak-balik ke Psikolog, Hati Saya Sakit'

Bahkan, Cherly juga turut memberikan komentar santai.

"2021 masih aja ada orang bilang kalo lahiran SC bukan REAL MOM? Cece ga pernah mau masukin ati sih yang begituan, bawa lucu ajaaaaa, eh tapi followers cece yg bales hahaha. kalian emang gokil, gemess ya sama orang2 yang masih berpikiran begitu," tulis di akun Instagram pribadinya.

"Toh semua ibu pasti kebanyakan pengennya normal tapi ada satu dan lain hal yang ada yang bs itu terjadi. dan itu semua juga pasti sudah pertimbangan dr dokter," sambungnya.

Tak hanya itu, Cherly Juno juga menyebutkan bahwa ibu yang melahirkan melalui persalinan normal atau operasi sesar, keduanya sama-sama bertaruh nyawa.

Baca Juga: Waspada Gelombang Ketiga Covid-19 Bisa Terjadi Desember, Saat Ini Memang Tengah Melandai

"Dan menurut cc sih mau sc / normal itu cuma cara deliverynya aja. keduanya juga TARUHAN NYAWA kok dan definisi jadi ibu itu bukan pas melahirkan aja,masih panjanggg bunnnnnndd, semangat semuanyaaaaa," tulisnya.

Perlu diketahui, ibu yang melahirkan melalui operasi sesar tetap 'pahlawan' karena prosedur yang harus dilewati begitu panjang.

Dikutip GridHEALTH.id, terlebih risiko operasi sesar yang tak main-main, seperti:

1. Operasi sesar dapat menyebabkan dinding perut dan rahim yang disayat menjadi iritasi bahkan infeksi. Infeksi biasanya dapat terjadi di sekitaran sayatan perut, di dalam rahim atau di dekat kandung kemih.

2. Selama proses operasi berlangsung, ada kemungkinan untuk kehilangan darah yang berlebihan, yang kemudian dapat menyebabkan kematian.

Tak heran bila sebelum operasi, pihak rumah sakit akan menyediakan sejumlah kantong darah sebagai persiapan mendapatkan transfusi darah setelah operasi sesar.

Baca Juga: Kiano Anak Baim Wong Muntah 8 Kali dalam Sehari, Sang Dokter Minta Paula Verhoeven untuk Berhati-hati, Ada Apa?

3. Dapat mengalami cedera kandung kemih dan usus selama operasi berlangsung.

4. Operasi akan memengaruhi usus, termasuk mengganggu gerakan usus setelah operasi selesai. Ini kemudian akan menimbulkan ketidaknyamanan, kembung, sembelit, dan pembesaran perut karena disfungsi usus.

5. Selama operasi berlangsung, ada kemungkinan terbentuknya jaringan parut di dalam area panggul yang menyebabkan rasa sakit dan penyumbatan. Ini kemudian dapat menyebabkan komplikasi pada kehamilan selanjutnya.

6. Operasi sesar juga memungkinkan untuk dilakukannya operasi tambahan, meliputi perbaikan kandung kemih atau yang lainnya.

7. Risiko operasi sesar lainnya ditunjukkan oleh penelitian yang menyebutkan, dalam beberapa kasus terdapat reaksi negatif untuk anestesi yang diberikan selama operasi, bahkan dengan obat yang dikonsumsi setelah operasi.

Contohnya adalah hipotensi, hipotermia, keracunan anestetic, dan reaksi alergi.

Baca Juga: 3 Makanan Sehari-hari Yang Dapat Meningkatkan Kolagen Di Kulit

Melihat sederet perjuangan dan risiko di atas, jangan pernah mengatakan bahwa operasi sesar 'membahagiakan' karena tidak perlu mengejan berjam-jam, bahkan hari.

Setiap persalinan, apapun caranya punya kisah perjuangan sendiri.

Demi buah hatinya seorang ibu rela menjalani sederet proses sesar yang panjang dan banyak.

Untuk itu, rawatlah kebahagiaan ibu karena hal ini akan berdampak pula terhadap tumbuh kembang anak. (*)

Baca Juga: Vaksinasi Lebih dari 60 Persen Sulit Redam Gelombang 3, Kini 80 Persen Masyarakat Indonesia Masih Rawan, Apalagi Ada Varian Mu

#hadapicorona #berantasstunting