Find Us On Social Media :

Idap Tumor di Wajah, Gadis Ini Ceritakan Kesetiaan Sang Kekasih Temani dan Mendukungnya hingga Sekarang

Rahmi, wanita pengidap penyakit langka ameloblastoma maksila dextra beserta sang kekasih

GridHEALTH.id -  Memiliki pasangan yang mendukung dan saling mengerti satu sama lain adalah idaman semua orang.

Seperti wanita satu ini yang kisahnya viral beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Penyakit Langka Legionnaires, Disebabkan AC Ruangan, Ini Gejalanya

Wanita dengan akun TikTok @rhmiipm menceritakan kesetiaan sang kekasih yang menemani dan mendukungnya selama ini.

"Wanita selalu cantik di mata laki-laki yang tepat."

"Enggak malu bawa aku ke mana-mana padahal lagi sakit di bagian wajah."

"Walaupun banyak yang aneh ngeliat wajahku," tulisnya di unggahan TikTok-nya.

Baca Juga: Muncul Varian Baru Covid-19 R.1, Konon 3-4 Kali Lebih Mengancam Orang yang Tidak Divaksin dan Tenaga Kesehatan

Usut punya usut, wanita bernama asli Rahmi Putri Muharani atau dipanggil Rahmi (24), asal kota Padang, Sumatera Barat menderita penyakit langka.

Rahmi menceritakan, penyakit di wajah itu ia alami sekitar 2018-2019.

Namun, kekasihnya tak pernah malu dengan keadaan wajah Rahmi yang membengkak.

"Saat kita di kota yang sama di Kota Padang, dia enggak pernah malu bawa saya kemana-mana, ke kafe atau ke tempat lainnya meski wajah saya sudah bengkak banget," kenangnya.

Sang kekasih juga selalu menemani dia saat konsultasi ke dokter prihal penyakitnya.

Baca Juga: 9 Tips Cegah Amputasi Kaki Pada Penyandang Diabetes, Harus Tahu

Hingga akhirnya pada 25 September 2019, Rahmi harus menjalani operasi di RSCM, Jakarta.

Meskipun tak menemani langsung saat operasi, kata Rahmi, sang kekasih selalu menemani dengan setia mendengar keluh kesahnya setiap hari.

Ia didiagonis dokter mengidap Ameloblastoma Maksila Dextra, yakni semacam tumor jinak di bagian wajahnya.

"Sederhananya sih tumor jinak dari bawaan lahir dan enggak semua orang bisa dapetin sakit ini, karena ini juga bawaan tapi tumbuhnya nanti itu ada ketentuan umur-umurnya," kata Rahmi, Kamis (23/9/2021), dilansir dari Tribunnews.com

"Benjolan itu sifatnya jinak jadi pertumbuhannya enggak terlalu cepat, makanya hitungan tahun baru bengkak banget," tambah dia.

Dikatakannya, benjolan tersebut tidak menimbulkan rasa sakit, namun dapat berefek buruk jika tak segera dioperasi.

Baca Juga: 3 Strategi Hidup Bersama Covid-19, Menkes; 'Tidak Ada Pandemi Selesai Dalam Waktu Singkat'

Baca Juga: Cara Mengobati Cacar Api, Penyakit Infeksi Menular Akibat Virus

"Wajah saya bisa miring dan struktur gigi bisa berantakan kalo enggak cepat-cepat dioperasi," tutur Rahmi.

Melansir laman Mayo Clinic, ameloblastoma tergolong penyakit langka.

Ameloblastoma adalah tumor jinak (non-kanker) langka yang berkembang paling sering di rahang dekat geraham.

Penyakit ini dimulai di sel-sel yang membentuk lapisan email pelindung pada gigi.

Ameloblastoma lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.

Meskipun dapat didiagnosis pada usia berapa pun, ameloblastoma paling sering didiagnosis pada orang dewasa usia 40-an hingga 60-an.

Baca Juga: Obat Pengurang Tumor Tunjukkan Harapan Besar Pada Pasien Kanker Payudara

Ameloblastoma bisa sangat agresif, tumbuh ke tulang rahang dan menyebabkan pembengkakan dan nyeri.

Sementara itu, ameloblastoma yang dialami Rahmi berasal dari maksila atau tulang rahang atas.

Maksila sendiri memiliki fungsi dalam menyokong gigi-gigi yang berada dibagian atas mulut.

Berdasarkan jurnal yang terbit pada International Institute of Anticancer Research (IIAR), gejala awal ameloblastoma maksila hampir sulit diketahui.

Namun, beberapa penderitanya merasa sakit gigi, sakit kepala, sumbatan hidung, epistaksis hidung dan gangguan penglihatan.

Ameloblastoma maksila juga dapat menyebabkan gejala melonggarnya gigi, maloklusi (posisi atau susunan gigi dan rahang yang tidak normal), perubahan sensasi pada gigi, dan nyeri luar biasa.

Baca Juga: Tukul Arwana Telah Selesai Jalani Operasi Kepala Kurang Lebih 3 jam

Untuk mengatasi penyakit ini harus dilakukan operasi dan terapi rahang.

Kini, kondisi kesehatan Rahmi telah membaik. (*)

Baca Juga: Bakteri pada Gigi Berlubang Bisa Masuk ke Otak, Berisiko Penyakit Jantung 3 Kali Lebih Tinggi

 

#hadapicorona