Serum dijual dengan kemasan botol botol kecil dengan alat penetes, dan kita menggunakannya cukup dengan beberapa tetes saja untuk merawat seluruh wajah.
Serum yang banyak dijual di pasaran tersebut bukanlah pelembab, seperti losion atau krim, kata Dr. Abigail Waldman, instruktur dermatologi di Harvard Medical School.
Sebab serum adalah formulasi yang sangat terkonsentrasi, dirancang untuk meresap ke dalam kulit dengan cepat, memberikan dosis bahan intensif yang dapat mengatasi keluhan kulit umum.
“Saya sangat merekomendasikan serum untuk siapa saja yang peduli dengan penuaan. Ini adalah cara yang sangat baik untuk mendapatkan efek anti-penuaan ekstra, lebih dari pelembab dan tabir surya biasa Anda,” kata Dr. Waldman, dilansir dari Harvard Health Publishing, Harvard Medical School (12/6/2018).
Cara Menggunakan Serum dan Memilih yang Tepat
Baca Juga: Mengatasi Sembelit Secara Alami, Salah Satunya dengan Konsumsi Buah dan Sayur Ini
Serum biasanya dioleskan ke kulit setelah terlebih dahulu membersihkan kulit dengan baik dna benar.
Tapi jangan kulit dulu dilembabkan, papar Dr. Maryam M. Asgari, profesor di departemen dermatologi di Harvard Medical School, jika kita ingin menggunakan serum.
Ketahuilah, beberapa serum memiliki satu bahan utama, sementara yang lain, termasuk yang menargetkan tanda-tanda penuaan, adalah formula kombinasi.
“Saya menggunakan dan merekomendasikan serum yang memiliki kombinasi vitamin C, vitamin E, dan asam ferulat,” kata Dr. Waldman.
“Ada literatur bagus yang menunjukkan bahwa vitamin C khususnya dapat mencegah bintik-bintik coklat, membalikkan kerusakan akibat sinar ultraviolet, dan merangsang pertumbuhan kolagen baru,” paparnya lebih jauh.
Baca Juga: Mengenal Gejala Demam Kuning, Demam Berdarah Penyebab Penyakit Kuning