Find Us On Social Media :

Sapiosexual Hanya Tertarik Pada Kriteria yang Spesifik, Kecerdasan, Tidak Melihat Gender

Sapiosexual ketertarikan pada seseorang karena intelektualnya. Hubungan seks baru bisa terjadi setelah ada dikusi panjang.

Q (Queer or Questioning)

Meskipun queer dapat digunakan oleh orang-orang sebagai identitas tertentu, istilah ini sering dianggap sebagai istilah umum bagi siapa saja yang bukan cisgender atau heteroseksual.

Teori queer menjelaskan bahwa seksualitas itu sangat cair. Teori queer adalah serangkaian gagasan yang berakar pada anggapan bahwa identitas bersifat tidak tetap dan stabil dan tidak menentukan siapa diri kita.

Lebih tepatnya, identitas merupakan proses yang dikonstruksikan secara sosial dan historis yang cair dan bisa dibantah

+ (Plus)

'plus' digunakan untuk menandakan semua identitas gender dan orientasi seksual yang tidak secara khusus dicakup oleh lima inisial lainnya.

Contohnya adalah Two-Spirit, identitas pan-Indigenous American.

Sedangkan Sapiosexual, menurut Kryss Shane, LMSW, pekerja sosial berlisensi ganda dan pakar LGBTQ+, "Sapioseksualitas bukanlah orientasi dalam orientasi itu tentang identitas gender pasangan atau calon pasangan."

Baca Juga: Mengontrol Gula Darah Penyandang Diabetes Dengan Biji Ketumbar, Begini Caranya

"Seseorang Sapiosexual dapat mengidentifikasi diri sebagai gay, straight, biseksual, panseksual, atau greyseksual. Sapiosexual adalah bagaimana orang tersebut mengembangkan ketertarikan mereka pada seseorang. Ini adalah bagaimana, bukan siapa, pengalaman ketertarikan mereka," jelas Shane. 

Ini yang Namanya Sapiosexual

Jadi Sapiosexual itu adalah "Orientasi seksual yang ditandai dengan ketertarikan seksual dan erotis kepada calon pasangan yang, pertama dan terutama, cerdas," kata terapis seks dan hubungan Casey Tanner, LCPC, kepada mbg.

Orang-orang Sapiosexual secara fisik dan emosional dihidupkan oleh kecerdasan.

Menurut orangorang Sapiosexual, kecerdasan adalah sifat yang paling menarik dan menghargainya lebih dari penampilan pasangan potensial atau bahkan kepribadian.

Beberapa orang queer juga berpendapat bahwa orang sapioseksual tidak boleh dimasukkan dalam payung LGBTQ+ karena tidak terkait dengan preferensi gender dengan cara yang sama seperti identitas panseksual, heterofleksibel, dan lainnya.

Baca Juga: Mengontrol Gula Darah Penyandang Diabetes Dengan Biji Ketumbar, Begini Caranya