Find Us On Social Media :

Waspada Preeklamsia, Ibu Hamil Harus Segera ke Dokter Jika Alami Gejala Ini

Ibu hamil dengan preeklamsia kadang tidak menunjukkan gejala.

GridHEALTH.id - Kehamilan adalah momen yang paling dinanti-nanti oleh perempuan ketika sudah menikah dan membina rumah tangga.

Ketika momen ini datang, seorang ibu hamil perlu memberikan perhatian yang lebih pada dirinya sendiri dan juga janin yang sedang dikandungnya.

Baca Juga: Pregnancy Brain, Mendadak Menjadi Pelupa Saat hamil, Ini 11 Cara Mencegahnya

Pasalnya terdapat sejumlah masalah kehamilan yang bisa terjadi selama masa mengandung, salah satunya yaitu preeklamsia.

Baca Juga: Masalah Kehamilan Rentan Dialami Ibu dengan Kondisi Ini

Preeklamsia adalah kondisi meningkatknya tekanan darah pada ibu hamil, yang disertai dengan protein dalam urin.

Biasanya preeklamsia tanda-tandanya akan mulai terdeteksi ketika ibu hamil berada di usia kandungan 20 minggu atau 5 bulan.

Menurut dr Astrid Fransisca Padang, Sp. OG-FKM, yang merupakan Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fetomaternal di Rumah Sakit Pondok Indah – Puri Indah, salah satu tanda Ibu hamil mengalami preeklamsia adalah adanya kenaikan berat badan yang berlebihan ketika kontrol.

Baca Juga: Kehamilan Nathalie Holscher, Berat Badan Naik 20 Kilogram di Kehamilan 7 Bulan, Ini Risikonya Jika Tidak Dikontrol

Dia menjelaskan, kalau berat badan tersebut terjadi karena adanya penumpukan cairan di tubuh dan umumnya ibu yang mengalami preeklamsia, mengalami kenaikan berat badan dengan sangat cepat.

Selain itu, ibu yang mengalami preeklamsia juga mengalami mual muntah yang berlebihan dan lebih spesifik.

“Kemudian kadang-kadang disertai juga dengan pandangan kabur dan kepalanya bukan hanya sakit, tapi dia pusing, berputar enggak enak, sama nyeri ulu hati atau nyeri di perut kanan bagian atas. Biasanya dia (ibu hamil) agak sedikit nyeri. Nah itu yang dirasakan,” jelas dokter Astrid Fransisca Padang.

Dalam beberapa kasus, pasien bahkan tidak menunjukkan gejala apapun, sehingga ketika melakukan kontrol kandungan, mereka akan merasa baik-baik saja.

“Bilangnya, ‘Oke saya baik-baik aja kok, dok. Enggak ada gejala, enggak ada apa-apa.’ Makanya kenapa pemeriksaan ibu hamil secara teratur itu penting, karena pada ibu-ibu yang tidak ada tanda-tanda dan gejala itu, akan kita deteksi pada saat ibu-ibu hamil ini kontrol ke dokter atau fasilitas kesehatan lainnya, gitu lho,” kata dokter Astrid.

Baca Juga: Pola Hidup Sehat, Mencegah Ibu Hamil Terkena Diabetes Gestasional

Jika ibu hamil mengalami gejala preeklamsia, maka disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan diri ke fasilitas kesehatan.

“Dia harus sesegera mungkin. Jika mengalami gejala harus sesegera mungkin kembali untuk melakukan pemeriksaan kehamilan,” ujarnya.

Baca Juga: Ibu Hamil Cukur Rambut Kemaluan Bisa Sebabkan Penyakit Infeksi hingga Harus Jalani Oprasi Sesar

Dokter Astrid Fransisca juga menyarankan kepada ibu hamil yang mengalami gejala preeklamsia seperti pusing atau pandangan kabur, untuk segera memeriksakan dirinya ke dokter kandungan atau bidan.

Apalagi jika gejala tersebut semakin memburuk atau tidak normal dalam perkembangannya.