GridHEALTH.id - Setiap 1 Desember setiap tahunnya, seluruh dunia memperingati hari AIDS sedunia.
Asal tahu saja, sejak awal 1980-an, 7 juta orang telah meninggal karena penyakit terkait AIDS.
HIV/AIDS tetap menjadi krisis kesehatan masyarakat yang besar dan hanya sedikit negara yang akan memenuhi target pengobatan 90–90–90 di 2020.
Baca Juga: Gejala dan Penyebab Penyakit Infeksi Pada Bayi Baru Lahir, Ini yang Harus Orangtua Lakukan
Sekarang, di saat pandemi Covid-19, penanganan HIV/AIDS di banyak negara menghadapi tantangan berat.
Bagaiman di Indonesi?
Sebagian besar sistem kesehatan di wilayah dengan beban HIV tinggi rapuh dan beberapa penelitian menunjukkan, gangguan pada layanan HIV dapat berdampak negatif pada hasil kesehatan dalam jangka menengah dan panjang.
Data pemodelan yang diterbitkan dalam The Lancet Global Health menunjukkan bahwa gangguan pengobatan yang parah dirangkaian beban tinggi dapat meningkatkan kematian HIV sebesar 10% dalam 5 tahun.
Baca Juga: Penyebab Terjadinya Kekurangan Cairan Ketuban dan Risikonya
Pandemi Covid-19 yang sekarang melanda dunia adalah yang mengganggu pengobatan AIDS.
Karenanya, kala Indonesia menghadapi pandemi virus corona (Covid-19) sejak Maret 2020, pada priode Januari – Maret 2021 insiden infeksi HIV baru juga terus terjadi, karena epidemi HIV/AIDS tidak mengenal batas wilayah, daerah dan negara.
Data terakhir sampai Maret 2021, seperti dilaporkan oleh Ditjen P2P, Kemenkes RI, tanggal 25 Mei 2021, menunjukkan jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS di Indonesia sebanyak 558.618 yang terdiri atas 427.201 HIV dan 131.417 AIDS.
Jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS yang terdeteksi pada priode Januari – Maret 2021 sebanyak 9.327, terdiri atas 7.650 HIV dan 1.677 AIDS yang dilaporkan 498 kabupaten dan kota dari 514 kabupaten dan kota di Indonesia.
Baca Juga: 2 Kondisi yang Meningkatkan Risiko Amputasi Pada Penyandang Diabetes
Lima provinsi yang melaporkan jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS terbanyak priode Januari – Maret 2021, yaitu:
* Jawa Tengah 1.432 (1.125 HIV dan 307 AIDS)
* Jawa Barat 1.224 (1.115 HIV dan 109 AIDS)
* Jawa Timur 1.104 (941 HIV dan 163 AIDS)
* DKI Jakarta 1.015 (964 HIV dan 51 AIDS)
* Sumatera Utara 695 (479 HIV dan 216 AIDS).
Baca Juga: Akibat ONS Remaja Perempuan di Jabar Tak Sadar Terinfeksi HIV, Untung Ada yang Menolongnya
Jumlah kasus HIV-positif sebanyak 7.650 merupakan hasil tes HIV terhadap 810.846 orang.
Dari 7.650 yang terdeteksi positif HIV sebanyak 6.762 orang mendapat pengobatan ARV (antiretroviral).
Obat ARV ini bukan untuk menghilangkan (virus) HIV dari dalam tubuh, tapi hanya untuk menekan laju pertambahan HIV di dalam tubuh, sehingga kondisi kesehatan orang-orang yang terdeteksi HIV-positif akan tetap terjaga.
Berdasarkan kelompok umur kasus HIV-positif yang ditemukan pada periode Januari – Maret 2021 terdapat pada kelompok umur 25-49 tahun (71,3%), kelompok umur 20-24 tahun (16,3%), dan kelompok umur ≥ 50 tahun (7,9%).(*)
Baca Juga: Preeklamsia, Penanganan dan Perawatan Pasca Melahirkan