Khusus untuk Katarak Kongenital (bawaan lahir), biasanya penyebabnya dikaitkan dengan ibu yang terinfeksi campak dan rubella saat mengandung.
Namun, dapat juga disebabkan oleh keturunan, infeksi, masalah metabolik, diabetes, reaksi obat, dan lainnya.
Jenis-jenis Katarak dan PenanganannyaPenting diketahui, menurut dr. Aldiana Halim, Perwakilan dari Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami), di Indonesia dengan populasi pada tahun 2017 terdapat 8 juta orang dengan gangguan penglihatan.
Sebanyak 1,6 juta orang buta ditambah dengan 6,4 juta orang dengan gangguan penglihatan sedang dan berat.
Baca Juga: Hati-hati, Diet Yo-Yo Mempengaruhi Kerja Otak Dalam Merespons Stres
Dari jumlah tersebut sebanyak 81,2% gangguan penglihatan disebabkan oleh katarak.
Penyebab lainnya adalah refraksi atau glaukoma, atau kelainan mata hal-hal lainnya seperti kelainan refraksi, glaukoma atau kelainan mata yang berhubungan dengan diabetes.
''Tapi sebetulnya kita harus berfokus pada katarak, kita harus berusaha bagaimana orang katarak ini bisa mendapatkan akses pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan operasi katarak sehingga penglihatannya akan kembali,'' kata Aldiana.
Orang dengan katarak ini, lanjut Aldiana treatment-nya cukup efektif kalau dia dioperasi dan tidak ada komplikasi lain, dan kemungkinan mereka bisa melihat kembali itu sangat besar.
''Kalau seandainya katarak 81,2% setengahnya bisa kita tangani, nanti prevalensi gangguan penglihatan akan turun secara signifikan,'' tambah Aldiana.
Katarak sendiri ada 4 jenis, yaitu;
1. Katarak Senilis – Jenis katarak ini tidak dapat dihindari, muncul karena proses penuaan. Layaknya rambut yang berubah menjadi putih (uban) saat usia makin bertambah, katarak jenis ini terjadi pada semua orang tanpa terkecuali.
Baca Juga: Menengok Indonesia Juara Piala Thomas, Jangan Ragu Rasakan Manfaat Bulutangkis Untuk Kesehatan Tubuh