GridHEALTH.id - Kesehatan organ reproduksi wanita harus selalu dijaga, baik sebelum maupun sesudah menikah.
Ketika sudah menikah, wanita perlu memerhatikan kesehatan organ reproduksinya, apalagi jika sedang melakukan program kehamilan.
Baca Juga: Setop Gaya Hidup Ini untuk Jaga Kesehatan Organ Reproduksi Wanita
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr Yuslam Edi Fidianto, Sp.OG dari Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta mengatakan, bahwa hal yang pertama diperhatikan agar kesehatan organ reproduksi wanita tetap sehat adalah tidak melakukan hubungan seksual saat sedang menstruasi.
Selain itu, frekuensi melakukan hubungan intim pun juga perlu dibatasi, agar lebih optimal dan organ reproduksi wanita tetap sehat dan selalu memastikan organ reproduksi dalam keadaan bersih.
Baca Juga: Ini Pengaruh Berat Badan Terhadap Kesehatan Reproduksi Wanita
“Kalau melakukan hubungan seksual tidak boleh terlalu sering dan terlalu dalam. Hubungan seksual yang optimal itu seminggu dua kali atau maksimal seminggu tiga kali,” kata dokter Yuslam Edi kepada GridHEALTH, Jumat (15/10/2021).
Tak hanya itu, penggunaan obat-obatan, baik untuk pasangan ataupun wanita itu sendiri, ketika akan melakukan hubungan seksual, tidak disarankan.
“Itu tidak bagus, sebaiknya secara alami. Kalau memang ada masalah, sudah konsultasi diresepkan obat-obatan, oke tidak apa-apa karena dokter sudah tahu,” ujar dokter Yuslam Edi.
Dia menjelaskan, pemakaian obat-obatan saat akan berhubungan intim yang dilakukan tanpa pengawasan dokter, dapat mengganggu kesehatan organ reproduksi.
“Kalau yang sudah punya anak, sebetulnya sama, sebelum dan sesudah punya anak, apa yang dilakukan sama untuk menjaga dan mencegah masalah organ reproduksi,” jelasnya.
Selain ketiga hal tersebut, dokter Yuslam Edi juga menjelaskan ada hal lain yang perlu diperhatikan untuk menjaga kesehatan organ reproduksi wanita, jika sudah pernah melahirkan.
Jika sudah mempunyai anak, maka wanita yang menggunakan alat kontrasepsi, harus mencari kontrasepsi yang cocok, agar kesehatan organ reproduksinya juga tetap terjaga.
Baca Juga: 7 Kontrasepsi yang Aman untuk Lakukan KB Selama Masa Menyusui Bayi
“Karena beberapa kontrasepsi kalau enggak cocok, misalnya gangguan hormonal, bisa haidnya jadi tidak teratur. Yang seharusnya tidak haid, jadi haid. Yang haidnya tuh mungkin sudah tidak kelihatan, saat berhubungan, ternyata darahnya masih banyak,” jelas dokter Yuslam Edi.
Apabila hal tersebut terjadi dan tetap melakukan hubungan intim saat masih menstruasi, maka akan mempermudah kuman dari luar untuk masuk ke organ reproduksi wanita.
Baca Juga: Ragam Manfaat Pil KB: Pemberdayaan Perempuan Hingga Cegah Kanker
Selain gangguan haid, penggunaan alat kontrasepsi yang tidak cocok juga bisa menyebabkan keputihan hingga nyeri saat berhubungan dan tidak sedang berhubungan.