Find Us On Social Media :

Pembalajaran Tatap Muka Terpaksa Dihentikan, Wali Murid Malah Takut Anaknya Kembali Sekolah Online

Sekolah Tatap Muka Terbatas (PTMT) terpaksa dihentikan.

GridHEALTH.id - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang saat ini sudah berjalan, meski secara terbatas, terpaksa harus dihentikan sementara dan lanjut Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Baca Juga: Pengobatan TBC Pada Anak, Mulai dari TBC Laten Hingga TBC Aktif

Hal ini dikarenakan ada banyak kasus Covid-19 kalster sekolah yang terjaring SWAB secara acak yang dilakukan Pemerintah Daerah.

Menurut data yang dihimpun, rata-rata dari satu sekolah terjaring 5 persen yang positif Covid-19.

Karenanya tidak heran dilaporkan ada puluhan anak sekolah yang terdeteksi positif Covid-19, yang kini sedang dilakukan pelacakan lebuh lanjut.

Kejadian kalster sekolah PTM yang menghebohkan ini terjadi di Bandung, Jawa Barat.

Karenanya Pemerintah Kota Bandung menghentikan 12 sekolah yang sudah menggelar Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT).

Penghentian PTMT di 12 sekolah karena didapati ada siswa terpapar Covid-19 lebih dari 5 persen.

Baca Juga: Kim Seon Ho Minta Maaf Usai Kasus Aborsi, Ini Risiko Menggugurkan Kandungan

"Hasil swab acak di satu sekolah ada siswa terpapar covid lebih dari lima persen, makanya sekolah harus ditutup sementara, " ujar Sekda Kota Bandung Ema Sumarna, saat monitoring Bioskop di BIP Jalan Merdeka, Jumat (22/10/2021), dilansir dari Tribun Jabar (22/10/2021).

Masih menurut Ema, 12 sekolah yang dihentikan PTMT nya ini, hingga selesai tracing, adalah SMK 5, SMP Pelita , SD YAS, SD Ibnu Taimiyah, SLB Sumber Sari, SMK Buana Karya, SMAN 6, SD Leuwipanjang, SD Pabaki, SDN Panyileukan, SDN Cihampelas, SMP Pasundan 2 Dago.

Sementara skeolah yang dibolehkan menggelar PTM, Emma berpesan menjaga menjalani protokol kesehatan ketat.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanagara mengatakan, kasus Covid-19 hasil tes acak swab ada 54 orang yang PTMT.

Baca Juga: Inilah 5 Penyebab Terjadinya Demensia alias Pikun Pada Seseorang

"Hasil surveilans PTMT dari total 2.179 (yang dites) terdapat positif 54 (2,54 persen)," ujar Ahyani, Jumat (22/10).

Menurut Ahyani, jajarannya kini sedang melakukan pelacakan terhadap orang-orang yang kontak erat dengan orang yang dinyatakan positif covid.

Sedangkan siswa dan guru yang positif covid sedang melakukan isolasi mandiri di rumah masing masing.

Baca Juga: Mobil Ambulance Jenazah Bukan Prioritas yang Harus Didahulukan di Jalan Raya

Dilain pihak, banyak wali murid justru merasa takut jika PTMT dihentikan.

"Bagaimanapun, anak-anak lebih baik bertemu guru langsung ketimbang belajar di rumah."

"Saya pribadi cukup kesulitan mengajar dua anak di rumah."

"Mereka sulit nurutnya dan setiap selesai sekolah selalu main HP, padahal sudah diperingatkan," ujar Evi Damayanti, yang putranya sekolah di SDN Kresna, Kamis (21/10/2021), seperti dilansir dari TribunJabar (22/10/2021).

"Mudah-mudahan PTMT-nya enggak dihentikan, dan masyarakat, khususnya para orang tua siswa, juga lebih taat prokesnya."

Baca Juga: Hasil Studi, Diabetes Tipe 1 Bisa Pengaruhi Kecerdasan Otak Anak

Menyusul diketahuinya kondisi belasan pelajar yang terkonfirmasi posistif itu, DPRD Kota Bandung mendesak Pemkot Bandung untuk secepatnya menunda kembali pelaksanaan PTM terbatas.

Hal yang sama diajukan Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI), meminta semua sekolah yang salah seorang atau beberapa siswanya terdeteksi Covid saat PTM segera menutup sekolahnya untuk sementara waktu, dan kembali melakukan pembelajaran secara daring.

"Kami minta sekolah yang ada siswanya terkonfirmasi positif untuk tutup selama 14 hari agar tidak lebih meluas penyebarannya," ujar Ketua FAGI, Iwan Hermawan.(*)

Baca Juga: Ada Obat Antihipertensi yang Ditarik, Meningkatkan Risiko Kanker