GridHEALTH.id - Rubella merupakan penyakit infeksi virus yang ditandai dengan munculnya ruam merah yang khas.
Rubella juga kerap disebut campak Jerman atau campak tiga hari.
Menurut Mayo Clinic (31/3/2020), penyakit infeksi ini dapat muncul dengan gejala ringan atau bahkan tanpa gejala sama sekali.
Namun rubella juga ternyata dapat menyebabkan masalah serius bagi bayi yang belum lahir akibat ibunya terinfeksi selama kehamilan.
Rubella tidak sama dengan campak, tetapi kedua penyakit tersebut memiliki beberapa gejala yang mirip, yakni ruam merah.
Perbedaan yang mencolok adalah bahwa rubella tidak menular atau separah campak.
Baca Juga: Mengobati dan Mencegah Rubella, Penyakit Infeksi Menular Akibat Virus
Pada anak-anak, rubella biasanya ringan, dengan sedikit gejala yang terlihat.
Untuk anak-anak yang memiliki gejala, ruam merah biasanya merupakan tanda pertama.
Ruam umumnya pertama kali muncul di wajah dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh, dan berlangsung sekitar tiga hari.
Dilansir dari laman cdc.gov (31/12/2020), gejala lain yang mungkin terjadi 1 hingga 5 hari sebelum ruam muncul meliputi:
- Demam ringan
- Sakit kepala
- Mata merah muda ringan (kemerahan atau pembengkakan putih mata)
- Ketidaknyamanan umum
- Pembengkakan dan pembesaran kelenjar getah bening
- Batuk
- Pilek
Baca Juga: Rubella, Infeksi Virus Penyebab Utama Cacat Lahir, Ketahui Gejalanya
Kebanyakan orang dewasa yang terkena rubella biasanya memiliki penyakit ringan, dengan demam ringan, sakit tenggorokan, dan ruam yang dimulai di wajah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Beberapa orang dewasa mungkin juga mengalami sakit kepala, mata merah, dan ketidaknyamanan umum sebelum ruam muncul.
Sekitar 25 hingga 50% orang yang terinfeksi rubella tidak akan mengalami gejala apapun.
Vaksin campak-gondong-rubella (MMR) sangat efektif dalam mencegah rubella.
Di banyak negara, infeksi rubella kini sudah jarang atau bahkan tidak ada sama sekali berkat imunisasi MMR.
Namun, jika vaksin tidak digunakan di suatu tempat, virus ini masih bisa menyebabkan masalah serius bagi bayi yang ibunya terinfeksi selama kehamilan.(*)
Baca Juga: Mengenal Gejala Campak Jerman, Penyakit Menular Akibat Virus