GridHEALTH.id - Infeksi jamur dermatofit, membuat seseorang mengalami tinea capitis atau kurap di kulit kepala.
Jamur penyebab tinea capitis ini, bisa ditemukan pada manusia, hewan, dan juga lingkungan sekitar, dikutip dari British Association of Dermatologists, Kamis (28/10/2021).
Gejala yang umumnya muncul ketika terjadi tinea capitis, seperti kulit kepala yang kemerahan dan kering. Ini juga bisa menyebabkan kebotakan, karena rambut yang terinfeksi jadi mudah patah dan rontok.
Baca Juga: Keramas dengan Kopi Bubuk dan Sampo Diklaim Bisa Cegah Rambut Rontok
Tak hanya itu, rasa gatal pun kerap kali terjadi, saat seseorang mengalami tinea capitis. Gatal yang dirasakan tidak hanya di kepala, tapi ke bagian tubuh lain seperti telinga atau telapak tangan dan kaki.
Bentuk tinea capitis mirip seperti masalah kulit dan rambut yang lain, seperti ketombe, alopecia, eksim atau psoriasis pada kulit kepala.
Baca Juga: Aneka Perubahan Kulit dan Rambut Perempuan Setelah Melahirkan
Tinea capitis tidak boleh diremehkan begitu saja, karena ini adalah infeksi jamur yang bisa menular. Penularan bisa terjadi melalui kontak erat dengan penderita atau hewan peliharaan yang mengalami tinea capitis.
Oleh karena itu, infeksi yang disebabkan oleh jamur dermatofit ini perlu segera ditangani. Selain menular, tinea capitis juga bisa menyebabkan masalah kulit yang lebih serius.
Baca Juga: Gejala dan Penanganan Infeksi Jamur Kulit Kepala Bayi, Tinea Capitis
Melansir Mayo Clinic, Kamis (28/10/2021), dalam beberapa kasus tinea capitis bisa menyebabkan kerion, peradangan kulit kepala yang parah. Ini membuat kulit kepala membengkak dan mengeluarkan nanah.
Kerion juga bisa menyebabkan pengerasan kulit yang tebal dan menguning di kulit kepala. Rambut tidak hanya patah, tapi juga rontok atau bisa dengan mudah terlepas.
Baca Juga: Bisa Bikin Kulit Anak Gatal, Ini Cara Mengobati dan Mencegah Panu
Kerion bisa disebabkan oleh reaksi jamur yang terlalu kuat dan menyebabkan bekas luka permanen, serta rambut rontok.
Meski sulit dicegah, namun terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meminimalisir terkena tinea capitis atau mencegah infeksi jamur yang sama terulang kembali.
1. Mengedukasi diri sendiri dan orang lain
Pahami risiko penyebaran tinea capitis orang atau hewan. Beritahu orang-orang terdekat mengenai hal ini dan apa yang harus dihindari.
2. Keramas
Pastikan untuk selalu mencuci rambut secara rutin, terutama setelah memotong rambut.
3. Jaga kebersihan
Cuci tangan untuk menghindari penyebaran infeksi jamur ini. Selain menjaga kebersihan diri sendiri, pastikan juga area yang biasa ditempati banyak orang dalam keadaan bersih.
Baca Juga: 10 Bahan Alami yang Bisa Dijadikan Skincare Untuk Kulit Kering, Catat
4. Jangan menyentuh hewan yang terinfeksi
Tinea capitis pada hewan bisa terlihat dari bulu mereka yang rontok pada area tertentu. Kadang ini bisa tidak terdeteksi, sehingga butuh bantuan profesional.
5. Jangan berbagi peralatan pribadi
Peralatan pribadi seperti baju, handuk, hingga sisir, hanya boleh digunakan sendiri. Hindari juga untuk meminjam hal-hal tersebut dari orang lain.