GridHEALTH.id - Kabar baik datang untuk Indonesia.
Dimana saat ini Indonesia ditetapkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) sudah termasuk zona hijau Covid-19 dunia.
Kabar dari CDC ini pun disampaikan langsung oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dr. Reisa Broto Asmoro dalam konferensi pers virtual, Jumat (29/10/2021).
Menurut Reisa karena sudah masuk ketegori zona hijau Covid-19 dunia, maka Indonesia disebut CDC aman untuk dikunjungi.
"Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC di Atlanta, Amerika Serikat mengategorikan Indonesia sebagai wilayah hijau atau green town atau negara dengan Covid-19 yang rendah dan (bahkan) aman untuk dikunjungi," ucapnya.
Dokter Reisa mengatakan capaian ini sejalan dengan semangat dan tema besar yang dipilih Indonesia dalam presidensinya pada kegiatan Group of Twenty (G20), tahun 2022 mendatang.
Tema besar ini dipilih Pemerintah Indonesia karena pandemi di Indonesia tidak akan berakhir, jika di seluruh dunia juga tidak berakhir.
Dokter Reisa juga mengabarkan saat ini Indonesia masuk lima besar negara dengan konfirmasi kasus harian Covid-19 terendah.
Baca Juga: Covid-19 di Indonesia Berpotensi Kembali Melonjak Karena 3 Hal Ini, Waspada
Ini karena Indonesia mampun mencatatkan kasus harian di bawah 1.000 kasus.
Bahkan, seminggu terakhir sejak 15 Oktober 2021, Indonesia sudah mencatatkan konfirmasi harian di bawah 1.000 kasus.
"Di antara negara-negara anggota G20 Indonesia saat ini berada di 5 negara dengan konfirmasi kasus harian Covid-19 terendah.
Bersama Arab Saudi, Cina, Jepang, dan Afrika Selatan, Indonesia berhasil mencatatkan kasus harian di bawah 1000 kasus pada hari kemarin tepatnya tanggal 28 Oktober 2021," jelas dr Reisa.
Ia juga menyampaikan prestasi Indonesia bukan hanya di tingkat nasional, namun juga di tingkat global.
Ini karena Indonesia berhasil mengurangi tekanan korban pandemi dunia.
Mengingat saat ini sedang terjadi gelombang kenaikan kasus harian di Eropa yang hampir mencapai 100.000 kasus per harinya.
Sementara, di Amerika Serikat mencapai lebih dari 70.000 kasus.
Di Indonesia, saat ini terjadi penurunan tren kasus baru mingguan sebesar 23% dan terjadi penurunan jumlah kematian sebesar 16%.
Jika dihitung dari lonjakan kedua pada bulan Juli 2021 lalu, lebih dari 4 juta orang Indonesia yang terinfeksi Covid-19, 96,3% dinyatakan sembuh.
Kasus aktif Indonesia juga mengalami penurunan dan tercatat saat ini jumlahnya di bawah 1%.
Untuk itu, dengan pencapaian ini, dokter Reisa mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang berhasil menciptakan situasi yang baik ini sambil tetap mengingatkan untuk tetap mematuhi prokes menghadapi Covid-19.
Baca Juga: Tetap Waspada Meski RI Masuk Negara dengan Kategori Rendah Penyebaran Covid-19 Versi CDC
Terlepas dari capaian ini, masyarakat Indonesia memang tetap harus disiplin dan tidak mengabaikan menjalankan protokol kesehatan.
Diketahui bahwa protokol kesehatan ini sangat bermanfaat untuk mencegah penularan virus corona yang sangat sulit untuk diprediksi.
Dimana saat ini siapa saja bisa terkena penyakit tersebut.
Disebutkan di laman who.int (9/7/2020) berjudul "Coronavirus disease (COVID-19): How is it transmitted?", bahwa Covid-19 ditularkan melalui kontak langsung dengan tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi, baik yang dihasilkan melalui batuk maupun bersin.
Seseorang juga dapat terinfeksi dari dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh wajah mereka misalnya mata, hidung, mulut.
Karenanya menjalankan protokol kesehatan seperti 5M (Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi serta interaksi) tidak boleh diabaikan meski sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.(*)
Baca Juga: Pakar Sebut Indonesia Beruntung Pernah Alami Kasus Covid-19 Sehingga Munculkan Imunitas Super