GridHEALTH.id - Tidak ada satu pun ibu di dunia ini yang proses melahirkannya ingin berlangsung lama.
Semua ibu tentu ingin proses melahirkannya berlangsung lancar dan cepat.
Tapi apa mau dikata, pada kenyataannya ada saja ibu yang proses melahirkannya berlangsung lama.
Proses melahirkan yang lama tentu baiknya tidak terjadi, sebab bagaimanapun selain nyeri juga membahayakan ibu.
Berikut beberapa gejala yang mengindikasikan ibu akan mengalami persalinan lama.
• Arah pembukaan serviks.
Dokter/bidan akan melihat perkembangan pembukaan serviks dengan menggunakan alat partograf.
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Anak 6-12 Tahun; Pasca Imunisasi Lain Tidak Dianjurkan Jika ...
Jika arah pembukaan serviks mengarah ke sebelah kanan garis waspada partograf, berarti ibu mengalami kelainan pembukaan, yang salah satu dampaknya adalah memperlama persalinan.
Jika demikian, dokter akan melihat perkembangan lanjutan sambil bersiap melakukan tindakan lain karena kemungkinan adanya penyulit.
• Pembukaan lambat.
Setelah dimulainya proses pembukaan serviks, maka pembukaan selanjutnya adalah 1 cm atau lebih per jam.
Jika pembukaan per jam kurang dari 1 cm, dikategorikan pembukaan lambat yang kemungkinan menyebabkan persalinan lama.
Biasanya hal ini akan terdeteksi oleh observasi yang dilakukan dokter atau tenaga medis lewat partograf.
• Kontraksi lemah.
Kontraksi yang kuat dan sering diperlukan dalam persalinan, namun pada kenyataannya tak sedikit ibu hamil yang kontraksinya lemah dan jarang, semisal kurang dari 2 kali dalam 10 menit, dan lamanya pun kurang dari 40 detik.
Baca Juga: DKI Jakarta PPKM Level 1, Ada Pelonggaran di Mal, Bioskop, dan Tempat Wisata
Seharusnya lebih dari itu supaya ibu bisa melakukan proses pengejanan dengan baik.
Jadi jika gejala di atas udah terdeteksi, biasanya dokter melakukan persiapan untuk mengatasinya sesuai dengan kasus yang ada.
Bisa dengan memberikan suntikan induksi, melakukan bantuan persalinan seperti vakum, hingga melakukan operasi sesar.
Tindakan cepat perlu dilakukan mengingat persalinan lama dapat membahayakan ibu maupun janin.
Bisa terjadi infeksi intrapartum karena bakteri dalam cairan ketuban masuk ke pembuluh darah ibu maupun janin, cedera otot-otot dasar panggul, gangguan pada tengkorak kepala janin karena tekanan his yang lama sementara janin tak dapat keluar, janin mengalami kekurangan oksigen, bahkan kematian janin.
Sebenarnya persalinan lama bisa dihindari dengan melakukan kontrol teratur selama kehamilan.
Selain juga diperlukan pemeriksaan USG dan pemeriksaan dalam, karena dari sini akan diketahui apakah ibu bakal mengalami persalinan lama atau tidak.
Baca Juga: Daftar Racun Mematikan yang Digunakan untuk Membunuh Manusia, Tidak Mudah Dideteksi
Jika ada indikasi persalinan, sebaiknya persalinan dilakukan di rumah sakit yang memiliki fasilitas tindakan darurat.
Kalaupun di rumah bersalin, pastikan tempat itu punya rujukan ke rumah sakit besar.(*)
Baca Juga: 4 Makanan Memperkuat Imunitas Tubuh Saat Terserang Infeksi Chikungunya
Artikel ini telah publish di nakita.id, dengan judul; Mama Berisiko Bersalin Lama Bila..