Find Us On Social Media :

Kasus Covid-19 di Eropa Meledak, WHO; Ada 1,8 Juta Kasus Baru dan 24.000 Kematian, di Indonesia Bisa Terjadi Mendadak

Kasus Covid-19 di Eropa meledak, Indonesia bisa mengalaminya juga.

GridHEALTH.id - Pandemi Covid-19 kembali membuat khawatir.

Bagaimana tidak di wilayah Eropa, di mana banyak negara maju, kini terjadi ledakan kasus Covid-19, juga kematian.

Bahkan kasusnya kini sudah meningkat sampai 55% dalam empat minggu terakhir.

Karena hal ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutnya kebangkitan yang mengkhawatirkan.

Eropa, dikatakan WHO "menjadi episentrum pandemi". Hal tersebut diutarakan pejabat WHO, Dr Hans Kluge.

Beberapa negara dengan kenaikan Signifikan adalah Inggris. Negara itu mencatat infeksi harian 40.000 hingga 50.000 dalam beberapa hari terakhir. Lalu Eropa tengah dan Rusia.

Baca Juga: Impetigo Herpetiformis, Ruan Kulit Langka Terjadi Pada Kehamilan

WHO juga mencatat kenaikan kasus di Prancis dan Jerman. Prancis melaporkan 10.050 kasus Covid-19 harian baru, merupakan pertama kalinya perhitungan menembus 10.00 sejak 14 September 2021.

Jerman juga melaporkan 34.000 kasus infeksi baru kemarin. Ini memecahkan rekor Desember 2020.

Direktur regional WHO untuk Eropa, yang terdiri dari 53 negara Eropa dan Asia Tengah itu pun, mengatakan kasus harian baru di rata-rata negara anggota mendekati level rekor.

"Hari ini setiap negara di Eropa dan Asia Tengah menghadapi ancaman nyata kebangkitan Covid-19. Kecepatan penularan Covid-19 saat ini di 53 negara sangat memprihatinkan," katanya dalam konferensi pers, Kamis (4/11/2021) sore waktu setempat, dikutip dari CNB (5/11/2021).

Baca Juga: Siap-siap, Ini Jadwal Vaksinasi Covid-19 Anak Usia 6-11 Tahun Dari Menkes

Di Eropa dan Asia Tengah, pada pekan lalu WHO mencatat ada 1,8 juta kasus baru dan 24.000 kematian yang dilaporakn.

Jadi kasus Covid-19 meningkat 6% dan kematian akibat Covid-19 naik 12%, jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya.

"Wilayah ini menyumbang 59% dari semua kasus secara global dan 48% kematian yang dilaporakn minggu lalu," katanya lagi.

Jika trend kenaikan tersebut tidak dikendalikan ditakutkan Februari 2022, akan ada 500.000 kematian terkait Covid-19 di kawasan itu.

Baca Juga: Ditularkan dari Gigitan Kutu, Ini Gejala Demam Berdarah Crimean-Congo

Akan ada 43 negara di kawasan yang menghadapi tekanan tinggi hingga ekstrem terkait ketersediaan tempat tidur di rumah sakit.

Kenapa hal itu bisa terjadi pada negara di wilayah tersebut terbilang kaya vaksin?

Ini terkait cakupan vaksin yang tidak memadai dan pelonggaran pembatasan sosial. Selain itu mutasi baru varian Delta menjadi penyebab.

Bagaimana dengan di Indonesia?

Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra memprediksi Indonesia berpotensi mengalami ledakan kasus virus corona (covid-19) yang dapat terjadi secara tiba-tiba di waktu-waktu yang akan datang.

Baca Juga: Banjir Bandang di Batu Malang, Waspadai Penyakit Pasca Banjir

"Hemat kami akan ada suatu waktu yang sporadis, unpredictable, bisa jadi karena kekhawatiran kami, kasus covid-19 itu meledak tiba-tiba boleh jadi karena adanya mutasi virus baru yang kemudian adanya keramaian, penularannya semakin cepat," kata Hermawan, dikutip dari CNNIndonesia.com, Rabu (3/11).

Hermawan belum bisa memastikan kapan potensi ledakan kasus covid-19 di Indonesia terjadi.

Namun apabila berkaca pada pengalaman lonjakan kasus-kasus sebelumnya yang terjadi pada libur panjang seperti Natal dan Tahun Baru (Nataru) hingga Idulfitri.Maka menurutnya tak menutup peluang, Indonesia bisa mengalami lonjakan kasus covid-19 secara signifikan pada akhir 2021 atau bahkan awal 2022. Lonjakan kasus covid-19 itu menurutnya berasal dari akumulasi mobilitas warga yang tak terbendung saat ini.(*)

Baca Juga: Foto Kecelakaan Vanessa Angel Bertebaran di Media Sosial, Pakar Sebut Langgar Etika dan Bisa Sebabkan Trauma Bagi yang Melihat