GridHEALTH.id - Kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir terus melandai.
Ini membuktikan bahwa langkah-langkah pemerintah dalam menekan angka Covid-19 tanpa melakukan lockdown pun cukup berhasil.
Demikian yang dipaparkan Sekretaris Menteri Kemenko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso di ‘Talkshow Jatim Covid-19 Heroes’ Peringatan HUT Harian Surya, Kamis (11/11/2021).
Susiwijono mengatakan kebijakan dinamis dan fleksibel dengan mempertimbangkan dinamika di lapangan yang dilakukan Komite PC PEN berhasil menjaga keseimbangan antara aspek kesehatan dan pemulihan ekonomi.
Lebih lanjut, menurutnya kebijakan lockdown pada kenyataannya tidak terbukti membuat suatu negara sukses menangani pandemi.
“Kita sering diprotes tidak menerapkan kebijakan lockdown.Namun dalam banyak teori lockdown tidak ada yang sukses betul, walaupun aktivitas dan kegiatan masyarakat ditutup semua,” ujarnya.
Baca Juga: Angka Kasus di Eropa Naik Lagi Karena Varian Covid-19 AY.4.2, Perlukah Indonesia Khawatir?
Susiwijono berujar pandemi Covid-19 ini merupakan krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sehingga tidak ada buku pedomannya, dan tidak ada negara yang bisa mengklaim paling berhasil dalam menangani pandemi.
Karena semua negara sama-sama belajar dan mempelajari bagaimana perkembangan situasinya.
Adapun kesuksesan Indonesia dalam upaya menekan angka kasus penyebaran Covid-19, yakni keterlibatan semua pihak, mulai dari pemerintah pusat, daerah, hingga masyarakat.
Ia juga membeberkan beberapa kunci keberhasilan Indonesia, diantaranya menjaga pintu masuk perbatasan negara, seperti di bandara, maupun perbatasan negara dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Meski tidak ditutup, poin yang paling penting menurutnya adalah menjaga ‘entry point’ dengan membuat regulasi yang mencegah persebaran varian baru covid-19.
Belajar dari meningkatnya kasus di bulan Juni dan Juli, hal-hal yang perlu didalami lainnya adalah memperkuat fasilitas kesehatan dan percepatan vaksinasi.
“Alhamdulillah dalam beberapa minggu terakhir angkanya cukup bagus semuanya. Semua indikator mulai dari kasus harian kita dalam beberapa minggu ini konsisten di bawah 500, tingkat kematian juga rendah, kasus aktif juga dibawah 10 ribu,” kata Susiwijono.
Ia berujar, hal ini juga berkat dukungan semua pihak, termasuk Pemda yang selalu mengevaluasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level di setiap minggunya.
Baca Juga: CDC Sebutkan Pemberian Disinfektan Tidak Perlu Sering Dilakukan, Cuci Tangan Lebih Utama
Pada saat ini, banyak negara yang kasus covidnya kembali meningkat. Misalnya di Eropa yang angka covid-19 mencapai 40 ribu per hari.
Ia mengingatkan potensi terjadinya gelombang selanjutnya yang kemungkinan besar akan kembali melanda Indonesia, apalagi dengan adanya varian baru.
“Saat ini angka-angka yang ada sangat bagus dan mudah-mudahan, kedepan kita bersama-sama kita bisa pertahankan,” ujarnya.
Untuk itu, masyarakat Indonesia diimbau tetap harus disiplin dan tidak mengabaikan menjalankan protokol kesehatan.
Diketahui bahwa protokol kesehatan ini sangat bermanfaat untuk mencegah penularan virus corona yang sangat sulit untuk diprediksi. Dimana saat ini siapa saja bisa terkena penyakit tersebut.
Disebutkan di laman who.int (9/7/2020) berjudul "Coronavirus disease (COVID-19): How is it transmitted?", bahwa Covid-19 ditularkan melalui kontak langsung dengan tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi, baik yang dihasilkan melalui batuk maupun bersin.
Seseorang juga dapat terinfeksi dari dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh wajah mereka misalnya mata, hidung, mulut.
Karenanya menjalankan protokol kesehatan seperti 5M (Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi serta interaksi) tidak boleh diabaikan meski sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.(*)
Baca Juga: Daftar Harga Vaksin Booster Covid-19 dari 7 Produsen yang Digunakan di Indonesia