GridHEALTH.id - Vaksin Covid-19 yang dibuat oleh India, Covaxin, diklaim memiliki efikasi sebesar 77,8%.
Dalam studi terbaru The Lancet, vaksin yang dibuat oleh Bharat Biotech ini juga tidak ditemukan masalah keamanan.
Baca Juga: Sayang Tak Banyak yang Tahu, Obat Alami Daun Pandan Pereda Nyeri Sendi Hingga Kontrol Gula Darah
The Lancet menyebutkan, vaksin Covid-19 Covaxin dapat menginduski respon antibodi yang kuat dalam waktu dua minggu, setelah dosis kedua diberikan.
Uji coba secara acak dilakukan selama November 2020 hingga Januari 2021 kepada 25.798 orang yang berusia 18 tahun ke atas.
Dari penelitian tersebut, pemberian vaksin dapat ditoleransi dengan baik oleh kelompok yang terlibat.
Hasilnya tidak ditemukan masalah keamanan atau efek samping serius, serta tidak ada kasus anafilaksis atau kematian terkait vaksin.
Baca Juga: Mirip Asam Urat Tapi Bukan, Pseudogout Bisa Sebabkan Kerusakan Tulang Rawan
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah memberikan izin penggunaan darurat untuk vaksin Covid-19 asal India.
Dilansir dari BBC, Jumat (12/11/2021) WHO merekomendasikan pemberian dua dosis Covaxin, dengan jarak empat minggu untuk usia 18 tahun dan di atasnya.
Baca Juga: Indonesia Berhasil Tekan Angka Covid-19 Tanpa Lockdown Karena Ini
Antibodi terbentuk pada hari ke-14 atau lebih setelah mendapatkan dosis kedua vaksin dan Covaxin cocok digunakan untuk negara berpenghasilan rendah, karena persyaratan penyimpanan yang mudah.
Adanya persetujuan darurat dari WHO, membuat vaksin Covaxin telah diizinkan untuk digunakan di 17 negara.
Covaxin telah bergabung dengan vaksin Covid-19 lainnya, seperti Pfizer, Moderna, AstaZeneca, Johnson&Johnson, Sinopharm, dan Sinovac dalam daftar yang disetujui WHO.
Baca Juga: Gejala Brucellosis Akibat Infeksi dari Daging Mentah dan Pengobatannya
Akan tetapi, penelitian lebih lanjut masih perlu dilakukan untuk mencari tahu keamanan dan efektivitas jangka panjang dari Covaxin, serta kemampuannya untuk melawan varian Covid-19 yang lain, seperti varian Delta.
Sejauh ini, India telah memberikan lebih dari 105 juta dosis Covaxin kepada puluhan juta warganya.
Melansir Mayo Clinic, Kamis (11/11/2021) vaksin dapat mencegah seseorang terpapar Covid-19 atau mengurangi risiko mengalami gejala berat jika terinfeksi.
Selain itu, vaksin juga mencegah penyebaran virus Covid-19 ke orang sekitar yang berarti bisa melindung diri sendiri dan orang lain, serta mencegah virus bermutasi dan menjadi kebal.(*)
Baca Juga: Angka Kasus di Eropa Naik Lagi Karena Varian Covid-19 AY.4.2, Perlukah Indonesia Khawatir?