Melansir American Academy of Dermatology Association, Senin (15/11/2021), demam tinggi yang terjadi ketika terinfeksi Covid-19, dapat menyebabkan kerontokan ketika seseorang sudah sembuh.
Nama medis untuk kondisi rambut rontok ini adalah telogen effluvium.
Ini terjadi karena terdapat lebih banyak jumlah rambut yang memasuki masa kerontokan (telogen), saat demam terjadi.
Baca Juga: Kelompok Anti-vaksin Ini Justru Mandi Boraks Untuk Membersihkan Tubuh Dari Vaksin Covid-19
Rambut rontok umumnya terjadi setelah dua atau tiga bulan seseorang pulih dari demam atau sakit. Jumlah rambut yang rontok pun bisa sangat banyak, hingga satu genggaman tangan.
Kerontokan rambut bisa berlangsung selama enam sampai sembilan bulan, sebelum berhenti rontok dan kondisinya kembali normal.
Selain karena demam tinggi, rambut rontok juga bisa disebabkan oleh stres yang terjadi selama pandemi Covid-19.