Find Us On Social Media :

Mikroplastik Sudah Menjadi Rantai Makanan, Manusia Konsumen Puncak, Tidak Heran Jika Ini Terjadi

Manusia jadi puncat tertinggi rantai makanan, yang mana mikroplastik ada di dalamnya.

Konsumsi ikan dan kerang bisa jadi cukup membahayakan untuk kesehatan karena mikroplastik.

Jika mengonsumsi ikan, buanglah semua bagian perutnya. Isi perut ikan kemungkinan mengandung mikropartikel.

Hanya saja ini tidak berlaku untuk spesies ikan berukuran kecil misalnya sarden, ikan teri, dan sejumlah ikan air tawar berukuran kecil yang harus dimakan utuh.

Sedangkan untuk kerang, penelitian menemukan bahwa kerang konsentrasi mikroplastik tertinggi. Dalam kerang ditemukan 4 partikel/gram. Artinya, dalam 250 gram kerang ada 1.000 partikel mikroplastik di dalamnya.

3. Diduga mengganggu kekebalan tubuh

Diperkirakan hanya partikel terkecil antara 1,5 mikrometer atau kurang yang bisa masuk ke dalam pembuluh darah kapiler organ di seluruh tubuh. Sisanya akan dibuang lewat urin.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua Capai 40% Target, Pemerintah Tetap Antisipasi Lonjakan di Eropa

Mikroplastik diduga berinteraksi dengan sistem kekebalan tubuh dan berpotensi menyebabkan stres oksidatif dan perubahan pada DNA.

Stop Penggunaan Galon AMDK

Plastic Researcher Greenpeace Indonesia, Afifa Rahmi Andini, mengungkapkan dari hasil uji yang dilakukan di Laboratrium Kimia Anorganik UI ditemukan bahwa air galon sekali pakai mengandung atau terkontaminasi dengan mikroplastik.

Dari sampel air galon sekali pakai yang diambil dari tiga wilayah yaitu Jakarta, Depok, dan Bogor, ditemukan Mikroplastik dalam air galon sekali pakai.

"Sebagian besar berbentuk fragmen dengan ukuran 2,44-63,65 mikrometer," ujar Afifa dalam acara webinar “Reuse Revolution For a Better Health and Climate” pada Selasa, 9 November 2021 kemarin.

Baca Juga: Kulit Wajah Bopeng Gegara Jerawat Sirna dengan Bahan Alami Ini, Buktikan