GridHEALTH.id - Tahu kah, setiap tahunnya lebih dari 36 juta orang meninggal karena Penyakit Tidak Menular (PTM) (63% dari seluruh kematian).
Lebih dari 9 juta kematian yang disebabkan oleh penyakit tidak menular terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian “dini” tersebut terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Secara global PTM penyebab kematian nomor satu setiap tahunnya adalah penyakit kardiovaskuler.
Penyakit kardiovaskuler adalah penyakit yang disebabkan gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah, seperti: Penyakit Jantung Koroner, Penyakit Gagal jantung atau Payah Jantung, Hipertensi dan Stroke.
Pada 2008 diperkirakan sebanyak 17,3 juta, melansir Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Pusdatin RI) (24 September), kematian disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler.
Lebih dari 3 juta kematian tersebut terjadi sebelum usia 60 tahun dan seharusnya dapat dicegah.
Baca Juga: 4 Tipe Diabetes, Kenali Gejalanya dan Lakukan Pemeriksaan ke Dokter
Kematian “dini” yang disebabkan oleh penyakit jantung terjadi berkisar sebesar 4% di negara berpenghasilan tinggi sampai dengan 42% terjadi di negara berpenghasilan rendah.
Jadi tidak salah jika penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia.
Tapi sayangnya, melansir Kompas.com (19/3/2016), banyak orang tak sadar memiliki masalah jantung hingga muncul serangan.
Menurut ahli jantung dari Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura, Dinesh Nair, ada banyak masalah jantung. Gejalanya sering kali tidak muncul sehingga banyak orang tak sadar ada masalah pada jantungnya.
"Ada orang suka marathon, ternyata selama ini sudah ada sumbatan pembuluh darah di jantung sebanyak 90 persen. Dia enggak sadar. Makanya harus rutin cek jantung," ujar Dinesh dalam diskusi "Sayangi Jantungmu" di Jakarta, Sabtu (19/3/2016).
Dinesh menyarankan cek kesehatan jantung rutin dilakukan mulai usia 35 tahun pada pria dan 40 tahun pada wanita.
Akan tetapi, usia muda juga perlu memeriksa kesehatan jantung karena khawatir ada masalah genetik.
Baca Juga: Air Rebusan Daun Pandan Untuk Obat Alami Darah Tinggi, Minum Dua Kali Sehari
Dinesh mengungkapkan, masalah jantung bisa disebabkan oleh kelainan bawaan, genetik, dan gaya hidup yang tidak sehat.
Risiko yang dapat meningkatkan penyakit jantung antara lain merokok, minum alkohol, berat badan berlebih atau obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol, stres, penyumbatan aliran pernapasan, hingga kurang aktif bergerak.
Apabila memiliki faktor risiko tersebut, segeralah periksa kesehatan jantung.
Meski demikian, mereka yang merasa telah menjalankan gaya hidup sehat, seperti rutin berolahraga, tidak banyak konsumsi makanan berlemak, atau tidak merokok, bukan berarti tidak perlu mengecek kesehatan jantungnya.
Hal ini karena masalah jantung yang sebenarnya sudah ada sejak kecil, terkadang baru muncul saat usia dewasa.
Nah, berikut adalah tanda-tanda terjadi serangan jantung, dikutip dari Pusdatin RI:
* Rasa sakit, nyeri atau tidak nyaman di tengah dada. Nyeri menjalar ke lengan kiri, bahu, punggung, leher rasa tercekik atau rahang bawah (rasa ngilu) kadang penjalarannya ke lengan kanan atau kedua lengan.
* Sesak napas.
* Mual, muntah atau keringat dingin.
* Pusing atau pingsan.(*)
Baca Juga: Radang Otak Akibat Infeksi Bisa Mengancam Jiwa, Perhatikan Gejala dan Pengobatannya