Find Us On Social Media :

Kemenkes: Kasus Covid-19 di Indonesia Sebenarnya Bisa Sampai 16 Juta

COVID-19 di Indonesia bisa menembus 16 juta bila prokes tidak dijalankan ketat.

GridHEALTH.id - Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, mengatakan kasus Covid-19 di Indonesia sebenarnya bisa menyentuh angka 16 juta.

Hal itu disampaikan Nadia dalam Diskusi Daring Alinea Forum, seperti dilansir dari Kontan.co.id Selasa (23/11/2021).

Menurutnya kasus Covid-19 di Indonesia diprediksi mencapai tiga hingga empat kali lipat dari jumlah terkonfirmasi saat ini.

Dalam artian jika saat ini kasus terkonfirmasi mencapai 4 juta, maka diperkirakan kasus infeksi sebenarnya dapat menyentuh angka 16 juta.

Namun 12 juta kasus infeksi tidak tercatat dalam sistem.

Misalnya saja di DKI Jakarta dalam salah satu penelitian menyatakan hampir separuh penduduknya sudah pernah terinfeksi Covid-19.

"Salah satu juga hasil seroprevalensi kita itu menunjukkan angka prevalensi Covid-19 itu adalah 14%. Jadi kalau kita lihat jumlah penderita covid terkonfirmasi ya kalau sekarang ini di laporkan sekitar 4 juta itu kemungkinan bisa sekitar 15 atau 16 juta sebenarnya," ujarnya.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Saat Libur Nataru, 6 Arahan Presiden Jokowi Ini Untuk Mencegahnya

Dengan perkiraan kasus Covid-19 tersebut, Nadia menyebut belum dapat dikatakan herd immunity sudah terbentuk.

Hal tersebut lantaran secara teori herd immunity terbentuk dari adanya vaksinasi, sedangkan cakupan vaksinasi Indonesia belum mencapai 70%.

"Walaupun mungkin sudah ada orang yang memiliki kekebalan atau imunitas dari terinfeksi alamiah. Tapi terinfeksi alamiah itu tidak menjadi faktor dalam penghitungan target vaksinasi untuk bisa mengendalikan atau menurunkan laju penularan," imbuh dia.

Adapun per hari ini 135 juta penduduk telah memperoleh vaksinasi dosis pertama atau 65% dari target sasaran vaksinasi.

Sedangkan 90,5 juta orang telah memperoleh vaksinasi dosis kedua.

Nadia menyebut, untuk vaksinasi dosis ketiga atau booster nantinya akan diprioritaskan bagi lansia dan juga Penerima Bantuan Iuran (PBI) pada tahun depan.

Untuk kelompok di luar PBI pemerintah masih menunggu rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga: Saat Eropa Kasus Covid-19 Naik, Selandia Baru Malah Cabut Pembatasan

"Booster yang sudah keluar rekomendasi itu untuk lansia, nakes, sama usia di atas 18 tahun dengan penyakit imunitas. Walaupun kita sudah alokasikan anggaran buat PBI di luar kategori (rekomendasi) tersebut tapi akan lihat rekomendasi dunia juga," pungkasnya.

Namun terlepas dari itu, perlu dipahami bahwa pemberian vaksin Covid-19 ini penting untuk mencapai herd immunity.

Diketahui herd immunity sendiri menurut laman Kemkes.go.id (26/4/2021), merupakan situasi ketika sebagian besar orang dalam suatu kelompok telah memiliki kekebalan terhadap penyakit infeksi tertentu.

Jadi, apabila kelompok yang rentan terlindungi melalui vaksinasi, maka penularan penyakit di masyarakat pun akan terkendali sehingga kelompok lain pun ikut terlindungi karena transmisi penyakit yang rendah.

Kondisi tersebut hanya dapat tercapai dengan cakupan imunisasi atau vaksinasi yang tinggi dan merata.(*)

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Menkes Jerman Minta Warga Tak Pilih-pilih Vaksin