Find Us On Social Media :

Nyeri dan Benjolan di Bawah Rahang dekat Telinga, Ini Penyebabnya

Nyeri di bawah rahang dan terdapat benjolan. Ini penyebabnya.

GridHEALTH.id - Saat mengalami infeksi, misal flu atau lainnya, atau setelah sakit, biasanya pasien akan merasakan nyeri dan menemukan benjolan di bawah rahang, khususnya di kanan dekat telinga.

Sebagian besar kelenjar bengkak atau benjolan di bawah kulit tidak perlu dikhawatirkan.

Infeksi yang lebih serius dapat menyebabkan kelenjar membesar dan menjadi sangat kencang dan lunak.

Kelenjar juga bisa membengkak dan menjadi lunak setelah cedera, seperti luka atau gigitan, atau ketika tumor atau infeksi terjadi di mulut, kepala, atau leher.

Pembengkakan kelenjar dan benjolan lain di bawah kulit dapat disebabkan oleh berbagai hal, termasuk penyakit, infeksi, atau penyebab lainnya.

Infeksi

Pembengkakan kelenjar biasanya berkembang saat tubuh melawan infeksi dari pilek, gigitan serangga, atau luka kecil.

Baca Juga: Kemenkes: Kasus Covid-19 di Indonesia Sebenarnya Bisa Sampai 16 Juta

Infeksi yang lebih serius dapat menyebabkan kelenjar membesar dan menjadi keras, keras, atau lunak. Contoh infeksi tersebut meliputi:

Infeksi bakteri, seperti:

* Radang tenggorokan, disebabkan oleh bakteri streptokokus.

* Bisul (abses), mirip dengan jerawat besar. Bisul dapat berkembang ketika folikel rambut atau kulit terinfeksi. Abses kelenjar keringat dapat membentuk satu atau lebih benjolan di ketiak yang terlihat seperti bisul.

Infeksi virus, seperti:

Baca Juga: Risiko Impoten Pada Pria Penyandang Diabetes, Ini Penyebab dan Pengobatannya

* Infeksi virus pada kulit (molluscum contagiosum), yang menyebabkan benjolan kecil berwarna seperti mutiara atau daging.

* Campak, rubella, cacar air, atau gondongan.

* AIDS (acquired immunodeficiency syndrome), yang berkembang pada tahap akhir infeksi HIV (human immunodeficiency virus). Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh, sehingga menyulitkan tubuh untuk melawan infeksi dan beberapa penyakit.

* Mononukleosis (virus Epstein-Barr) atau cytomegalovirus (CMV). Virus ini menyebabkan demam, sakit tenggorokan, dan kelelahan.

Baca Juga: Jangan Lengah, Ini 7 Gejala Infeksi HIV yang Perlu Diperhatikan

Infeksi lain, seperti:

* Penyakit Lyme, infeksi yang disebarkan oleh jenis kutu tertentu.

* Sifilis, infeksi menular seksual.

Pertumbuhan non-kanker (tumor jinak)

Jenis pertumbuhan non-kanker (jinak), yang biasanya tidak berbahaya, meliputi:

* Tonsilitis, yang juga dapat menyebabkan pembengkakan di leher.

* Masalah kelenjar ludah, seperti peradangan, batu ludah, infeksi, atau tumor.

Nodul

Nodul biasanya merupakan pertumbuhan pada kelenjar.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Saat Libur Nataru, 6 Arahan Presiden Jokowi Ini Untuk Mencegahnya

Nodul tiroid adalah pertumbuhan abnormal pada kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid yang membesar (gondok) berada di leher tepat di bawah jakun.

Pembengkakan yang disebabkan oleh kanker

Benjolan yang disebabkan oleh kanker biasanya keras, bentuknya tidak beraturan, dan melekat kuat di bawah kulit atau jauh di dalam jaringan.

Baca Juga: Jual Ginjal Demi iPhone, Sekarang Malah Harus Sering Cuci Darah

Meskipun biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, beberapa jenis benjolan kanker terasa menyakitkan.

Sebagian besar benjolan tidak disebabkan oleh kanker.

Penyebab lainnya

Pembengkakan juga dapat disebabkan oleh:

* Efek samping obat, seperti fenitoin (Dilantin).

* Kondisi dan penyakit medis lainnya, seperti lupus, myalgic encephalomyelitis/chronic fatigue syndrome, atau rheumatoid arthritis.

Baiknya jika mengalami hal ini, nyeri dan menemukan ada benjolan di bawah rahang kanan dekat telinga, konsultasikan ke dokter.(*)

Baca Juga: Saat Eropa Kasus Covid-19 Naik, Selandia Baru Malah Cabut Pembatasan