Find Us On Social Media :

Perdarahan Pasca Melahirkan Normal dan Sesar Berbeda, Walau Penyebabnya Sama

Perdarahan pasca melahirkan, inilah penyebabnya.

GridHEALTH.id - Setelah melahirkan alias pasca bersalin, ibu bisa mengalami perdarahan.

Pada ibu yang melahirkan normal, kadarnya lebih dari 500 ml.

Sedangkan ibu yang melahirkan sesar, lebih dari 1.000 ml pada operasi sesar.

Perdarahan hebat ini terjadi setelah proses persalinan selesai.

Bisa beberapa jam setelah melahirkan, hingga beberapa hari setelah Ibu berada di rumah.

Penyebab perdarahan pasca melahirkan, bisa karena;

Baca Juga: Untuk Varian Delta Efektivitas Vaksin Vaksin Covid-19 Hanya 40 Persen

Baca Juga: Mau Tahu Aneka Bentuk Penis? Ada 8, yang Terakhir Menyakitkan Kala Bercinta

• Usia terlalu muda (di bawah 20 tahun) sehingga alat reproduksinya belum siap untuk persalinan.

• Usia di atas 35 tahun karena risiko untuk hipertensi dan gangguan pembekuan darah lebih tinggi.

• Mempunyai gangguan pembekuan darah.

• Menderita anemia.

• Pernah melahirkan lebih dari lima kali.

Diluar itu, perdarahan pada ibu pasca melahirkan menurut dr. M.H. Roy Sianturi, SpOG, bisa juga karena faktor berikut ini;

1. Pada persalinan normal, perlu dilihat jalan lahirnya, apakah terjadi robekan pada jalan lahir dan leher rahim?

Bila ada, tentu perlu dijahit. Namun, jika jahitannya kurang baik, dapat menyebabkan perdarahan,” jelas Roy.

Baca Juga: PPKM Level 3 Nasional Spesial Nataru di Mata Siti Fadilah Supari; Saya Heran, Curiga

Baca Juga: Healthy Move, 4 Tips Kembali Berolahraga Setelah Menderita Sakit Lama

2. Plasenta sudah lepas tetapi belum sepenuhnya keluar, kantung ketuban masih di dalam rahim, serta adanya infeksi pada jaringan di sekitar janin yang kemudian menimbulkan infeksi pada rahim.

3. Pada persalinan sesar, perdarahan lanjutan umumnya terjadi manakala rahim tidak berkontraksi dengan baik setelah plasenta dikeluarkan.

“Jika rahim tidak berkontraksi dengan semestinya, maka pembuluh darah akan mengeluarkan banyak darah,” ungkap Roy.

Hal itu bisa terjadi pada kehamilan bayi besar (di atas 3,5 kg), dimana regangan rahim cukup besar dan membutuhkan waktu agak lama untuk kembali ke ukuran semula.

Nah, untuk mengantisipasi hal itu, dokter segera memberikan oksitosin guna mendorong rahim berkontraksi dan menekan pembuluh darah di tempat plasenta menempel.

Dengan diberi oksitosin dimaksudkan supaya menutup.(*)

Baca Juga: Jika Tetiba Merasakan Gejala Sakit Berikut Ini Ciri Terkena Pelet, Ini cara Mengobatinya

Artikel ini telah publish di nakita.id dengan judul; Perdarahan Usai Melahirkan, Apa Penyebabnya?