Dalam studi yang dipublikasikan di Science Advances pada awal November ini, para peneliti mencoba vaksinasi plus bekam kepada sejumlah tikus yang dibagi menjadi dua kelompok.
Ekspresi gen lebih cepat muncul pada tikus yang mendapatkan suntik DNA dan metode bekam, dibandingkan yang tidak menjalani pengobatan kuno tersebut.
Baca Juga: Luhut: Indonesia Setara China dan Jepang, Level 1, Kasus Covid-19 Melandai
Untuk membuktikan keefektivitas bekam pada pemberian vaksin Covid-19, peneliti kemudian menyuntikkan kembali membagi tikus menjadi beberapa kelompok.
Mereka menyuntikkan satu atau dua dosis vaksin Covid-19 kepada tikus dan metode bekam dilakukan terhadap sejumlah hewan pengerat tersebut.
Para peneliti kemudian mengumpulkan sampel darah dari tikus pada hari ke 0 dan 14, sebelum vaksinasi, dan pada hari ke-29 setelah vaksinasi Covid-19.
Baca Juga: Bukan Disuntik, Presiden Rusia Vladimir Putin Mendapat Vaksin Covid-19 Lewat Hidung