Find Us On Social Media :

Varian Omicron Walau Virus Aneh, Bukan Pertanda Kiamat, Vaksin yang Sudah Ada Masih Mampu

Munculnya varian Omicron bukan pertanda kimat, walau memang ini virus aneh.

GridHEALTH.id - Varian Omicron kini sedang menjadi momok dunia di masa pandemi Covid-19.

Banyak pihak yang mendesak pemerintah Indonesia, khususnya di masa libur Nataru (Natal dan tahun Baru), mengambil cepat menangkal penyebaran varian terbaru virus Covid-19 asal Afrika Selatan berjenis SARS-CoV-2 B.1.1.529 alias Omicron.

Sekarang Pemerintah telah memutuskan, memperketat pintu masuk ke wilayah Indonesia dari luar negeri, melarang warga dari sejumlah negara asal Benua Afrika yang terkonfirmasi dan diduga sudah terpapar varian tipe B.1.1.529 untuk masuk Indonesia.

Pengetatan penerbangan internasional ini dituangkan melalui Surat Edaran (SE) Satgas Penanganan Covid-19 Bernomor 23 Tahun 2021 yang diterbitkan Minggu kemarin (28/11).

Untuk diketahui, varian Omicron pertama kali dilaporkan ke WHO dari Afrika Selatan pada 24 November lalu.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Melanda Dunia, Tetapi Penyakit Menular Paling Mematikan Ternyata TBC

Virus ini diidentifikasi telah menyebar di Botswana, Belgia, Hong Kong, dan Israel.Iklan.

Karenanya, kini sejumlah negara kini telah melarang atau membatasi perjalanan menuju dan dari Afrika Selatan.

Inggirs, misalnya, menolak kedatangan turis dari Afrika Selatan, Namibia, Zimbabwe, Botswana, Lesotho, dan Eswatini, kecuali mereka berstatus warga negara Inggris, Irlandia, atau memiliki izin tinggal di Inggris.

Amerika Serikat pun menutup akses masuk penerbangan dari Afrika Selatan, Botswana, Zimbabwe, Namibia, Lesotho, Eswatini, Mozambik dan Malawi.

Menurut WHO virus kerap berubah atau bermutasi dari waktu ke waktu.

Baca Juga: Infeksi Liver dan Paru Renggut Nyawa Ameer Azzikra Anak Alm Ustaz Arifin Ilham

Karenanya mengenai varian baru Omicron yang membuat gempar dunia di penghujung taghung tahun, Profesor James Naismith, ahli biologi struktural dari Universitas Oxford, menilai kemunculan varian ini merupakan kabar buruk.

Meski begitu Prof. Naismith yakin "ini bukanlah hari kiamat".

Menurut Naismith mutasi memungkinkan varian Omicron dapat menyebar lebih cepat.

Namun dia menilai penularan ditentukan oleh bagaimana mutasi saling memicu penularan.

Baca Juga: Orang Kurus Juga Berisiko Kena Diabetes, Ternyata Ini Penyebabnya

CDC sendiri, seperti dipaparkan Kepala CDC AS, Anthony Fauci, vaksin yang ada kemungkinan masih bisa mencegah dampak negatif pada kesehatan akibat infeksi varian Omicron.

"Sampai hal ini diuji dengan benar, kami tidak tahu apakah varian itu bisa menghindari antibodi yang melindungi Anda dari virus," kata Fauci kepada CNN.

WHO memerlukan beberapa pekan untuk memahami dampak varian Omicron. Para ilmuwan lembaga itu tengah meriset daya tular varian itu.

Mengenai varian Omicron ini, ahli virologi dari FKH Universitas Udayana, Prof. Dr. drh. I Gusti Ngurah Kade Mahardika, menyatakan jika virus varian Omicron bukanlah turunan dari virus covid-19 varian Delta.

Baca Juga: Walau Menggoda Jangan Cicipi Adonan Kue Mentah Jika Tak Ingin Hal Ini Terjadi

"Ini virus aneh, tidak mirip dengan varian lain, meskipun banyak peneliti mengatakan ini merupakan turunan dari varian delta. Namun menurut kami, ini merupakan virus lain," jelasnya, dikutip dari Bali Express (28/11/2021).

Selain itu, Prof. Mahardika menyebutkan pihaknya belum bisa memastikan mengenai apakah virus ini berevolusi di Afrika dan berpisah dengan virus yang lainnya, ataukah virus ini adalah jenis virus baru yang terbentuk dari materi yang berbeda.

Dari informasi yang diberikannya, Prof. Mahardika mengakui para ahli belum mengindikasikan jika virus ini lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit yang lebih ganas.

Baca Juga: Cara Mudah dan Nyaman Menghilangkan Bulu Kaki yang Mengganggu Penampilan

Hal ini dikatakannya karena karakteristik virus ini, sedikit berbeda dari virus covid-19 yang sudah ada.

"Kami belum bisa menyimpulkan apakah jenis virus ini lebih mudah menular atau angka fatalitina lebih tinggi dengan virus yabg sudah ada. Termasuk juga efektifitas vaksin terhadap virus ini belum bisa dipastikan, karena masih harus diteliti lebih lanjut," terangnya.(*)

Baca Juga: Bener Deh Stop Dari Sekarang 6 Kebiasaan Ini, Sebabkan Ambeien, Seringkali Tidak Sadar Dilakukan