Find Us On Social Media :

IDI; Tidak Yakin Vaksin Bisa Tangkal Varian Omicron, Fauci; 2 Pekan Lagi Untuk Ketahui Penularan dan Keparahannya

Menurut IDI vaksin saat ini tidak bisa tangkal varian Omicron.

GridHEALTH.id - Percaya tidak percaya kini kita semua kembali kelimpungan seperti halnya pandemi awal mendera dunia.

Penyebabnya tidak lain karena mewabahnya varian Omicron yang semakin cepat.

Varian Omicron yang pertama kali dideteksi di Afrika Selatan, faktanya telah menyebar ke berabagai negara bahkan sudah sampai Eropa dan Asia.

Kenapa bisa seperti itu karena SARS-CoV-2 varian omicron memiliki hampir tiga kali lipat jumlah mutasi bahkan lebih dibandingkan varian Delta yang saat ini mendomonasi dunia.

Varian Omicron lebih mudah dan berpotensi menurunkan fungsi respons imunitas tubuh.

Mengenai hal ini, penasihat Covid-19 untuk Gedung Putih Dr Anthony Fauci mengatakan kepada Presiden Amerika Serikat Joe Biden, butuh waktu sekitar dua pekan untuk mengetahui lebih pasti tentang penularan dan tingkat keparahan SARS-CoV-2 varian omicron.

Belum Ada Bukti Omicron Lebih Serius dari Delta

Baca Juga: Candida Auris, Super Bug Mematikan Bisa Menjadi Ancaman Global

Sejauh ini, belum ada bukti yang menunjukkan varian Omicron lebih serius daripada varian Delta.

Fauci tetap mengingatkan dan menyarankan dengan sangat vaksin tetap diperlukan, walau belum ada vaksin yang spesifik.

"Bagaimana kita mengatasi varian Omicron? Dapatkan vaksin booster jika Anda sudah divaksini," kata Fauci dalam konferensi pers Gedung Putih, dilansir Best Life Online (1/12/2021).

Menurut Profesor Wei Shen Lim, Ketua Komite Bersama untuk Vaksinasi dan Imunisasi (JCVI) Inggris, dikutip dari laman Express (30/11/2021,  "Vaksin yang digunakan di Inggris dan secara global telah dirancang untuk melawan jenis liar (virus corona) namun tidak direkayasa untuk varian baru."

Baca Juga: Menyerang Sistem Kekebalan Tubuh, Begini Cara Deteksi HIV/AIDS

Menurut Prof. Lim, ada tiga vaksin utama yang saat ini digunakan di Inggris, untuk mengukur kemampuannya dalam meningkatkan respons kekebalan tubuh.

"Pfizer dan Moderna memberikan perlindungan lebih dari vaksin AstraZeneca. Meski vaksin ini masih memberikan perlindungan yang substansial tetapi belum menyamai dua vaksin lainnya," kata dia.

National Health Service (NHS) kemudian menyebarkan informasi tersebut di Inggris.

Vaksin Saat Ini Tak Yakin Bisa Tangkal Varian Omicron

Baca Juga: Nekrobiosis Lipoidika, Tanda Kelainan Kulit Pada Penyandang Diabetes

Menganai vaksin untuk Omicron, Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban mempunyai pandangan berbeda.

Dirinya tak yakin vaksin yang ada saat ini bisa menangkal varian Omicron.

Menurutnya, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan vaksin mampu menangkal penularan maupun gejala dari varian Omicron.

"Belum cukup bukti ya (efektivitas) vaksin Covid-19 terhadap varian Omicron ini," kata Zubairi dikutip dari siaran CNNIndonesia TV (30/11).

Prof. Zubairi justru lebih condong mengetatkan protokol kesehatan untuk menangkal varian Omicron.

Menurutnya hal itu lebih baik, terlebih saat ini efektivitas vaksin terhadap varian tersebut masih belum teruji.

Baca Juga: Gejala Awal Penyakit Infeksi HIV/AIDS, Ini Yang Jadi Ciri Khas

"Belajar pengalaman lalu, melihat data kasus Covid-19 yang meninggal, kosongnya rumah sakit. Saya optimis bahwa kita bisa menangkal varian ini selama kita patuh pada prokes," kata Zubairi.

Prokes Lebih Ampuh Tangkal Varian Omicron

Hal yang sama diutarakan juga oleh Fauci, yang menekankan protokol kesehatan yang tidak boleh longgar. Hal ini termasuk gaya hidup sehat.

"Terus gunakan metode mitigasi, yaitu masker, menghindari keramaian, dan ruang berventilasi buruk," ujar dia.

Tanpa adanya omicron pun penggunaan masker tetap penting, sebab varian delta juga masi terus menjadi ancaman. Hal itu diungkapkannya saat wawancara dalam Good Morning America yang tayang di ABC News (30/11/2021).

Baca Juga: Tiga Langkah Penanganan Ulkus Diabetikum Pada Penyandang Diabetes

Prof Wiku pun demikian, "Saya ingin mengingatkan masyarakat bahwa cara mencegah (penularan) secara kolektif supaya tidak tertular oleh COVID-19 itu ada tiga; yaitu protokol kesehatan yang ketat dan dispilin; 3T yang meliputi testing, tracing, dan treatment; dan juga vaksinasi," paparnya, dikutip dari Antara (1/12/2021).

Memang menurut Prof. Zubairi "Virus varian Omicron lebih cepat menular, 5 kali lebih mampu kecepatan penularannya. Terbukti dari kenaikan jumlah kasus di Afrika Selatan yang tanggal 23 November belum ada 1.000 kasus, terus naik jadi 2.000. ribu lebih dan hari ini 3.200-an," kata dia.

Untuk mencegahnya Prokes yang utama.(*)

Baca Juga: Pemerintah Arab Saudi Umumkan Hanya Mereka yang Dapat Vaksin Pfizer, Moderna, AstraZeneca dan Johnson and Johnson Boleh Langsung Beribadah Umrah