Find Us On Social Media :

Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) Masih Bisa Punya Anak Normal, Ini Tipsnya

Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) masih punya kesempatan untuk mempunyai anak dengan cara normal.

GridHEALTH.id - Didiagnosis sebagai orang dengan HIV/AIDS (ODHA) bukan berarti tidak bisa memiliki anak yang normal.

Faktanya dengan pendekatan medis yang tepat, ODHA masih bisa memiliki anak yang diidamkan.

Meski demikian, harus diakui juga bahwa memang tak mudah bagi ODHA untuk mendapatkan buah hati.

Perlu perjuangan ekstra untuk mewujudkannya.

Hal ini dikarenakan ODHA memiliki risiko yang tinggi menularkan HIV ke bayi selama kehamilan, saat melahirkan, saat melahirkan, atau dengan menyusui.

Lantas, bagaimana cara untuk menurunkan risiko penularan HIV ke bayi yang belum lahir hingga hampir nol?

Baca Juga: Fakta Varian Omicron dari Rilis Terbaru WHO, Kemenkes; Awal Mulanya B 1.1.529 pada Pasien HIV

Melansir laman womenshealth.gov (27/11/2018), jika ODHA berencana untuk hamil, penting untuk mereka membicarakannya dengan dokter segera.

Dokter nantinya dapat menjelaskan tentang bagaimana HIV dapat mempengaruhi kesehatan ODHA selama kehamilan dan kesehatan bayi yang belum lahir.

Dokter juga nantinya dapat bekerja dengan ODHA untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat sebelum mereka mulai mencoba untuk hamil.

Penting untuk diingat bahwa setiap orang yang hidup dengan HIV harus minum obat HIV agar tetap sehat.

Jika kita berpikir untuk hamil dan tidak sedang menjalani pengobatan HIV, penting bagi kita untuk memulainya.

Karena pengobatan ini akan menurunkan peluang ODHA untuk menularkan virus ke bayi saat mereka hamil.

Sementara itu, ada juga cara bagi ODHA untuk hamil yang akan membatasi risiko pasangan terinfeksi HIV.

Mereka bisa bertanya kepada dokter tentang cara hamil dan tetap melindungi pasangannya dari infeksi.

Diketahui wanita memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi HIV selama hubungan seks vaginal dibandingkan pria.

Jika wanita tidak memiliki HIV tetapi pasangan pria memilikinya, risiko tertular HIV saat mencoba hamil dapat dikurangi tetapi tidak sepenuhnya dihilangkan.

Bicaralah dengan dokter tentang obat HIV yang dapat diminum (disebut profilaksis pra pajanan atau PrPP) untuk membantu melindungi wanita dan bayi dari HIV.

Baca Juga: Jenderal Andika Perkasa, Berikan Pendampingan Pada 1.826 Prajurit TNI Terinfeksi HIV/AIDS, Tidak Perlu Malu

Wanita mungkin juga bisa mempertimbangkan sperma donor atau teknologi reproduksi berbantuan, seperti pencucian air mani atau fertilisasi in vitro, untuk hamil.

Tentunya pilihan ini bisa mahal dan mungkin tidak ditanggung oleh asuransi kesehatan.

Jika ODHA baru mengetahui bahwa dirinya hamil, segera temui dokter untuk berkonsultasi.

Cari tahu apa yang dapat dilakukan untuk merawat diri sendiri dan memberi bayi awal yang sehat untuk hidup.

Dengan bantuan dokter, ODHA dapat memutuskan perawatan terbaik untuk dirinya dan bayi sebelum, selama, dan setelah kehamilan.

Itulah beberapa tips bagi ODHA yang merencanakan kehamilan. Hanya karena mereka mengidap HIV bukan berarti anak akan tertular HIV.

Di Amerika Serikat, sebelum pengobatan yang efektif tersedia, sekitar 25% ibu hamil dengan HIV menularkan virus ke bayi mereka.

Saat ini, jika ODHA menjalani pengobatan HIV dan memiliki viral load tidak terdeteksi, risiko mereka untuk menularkan HIV ke bayi menjadi kurang dari 1%.(*)

Baca Juga: Pengobatan HIV/AIDS, Ini Tips Bagi ODHA Untuk Hidup Dengan Penyakitnya