Find Us On Social Media :

6 Ciri Diabetes Kronis, Gula Darah Tak Terkontrol Berisiko Komplikasi

Penyandang diabetes perlu rutin mengecek kadar gula darahnya.

GridHEALTH.idDiabetes adalah kondisi ketika tubuh menghasilkan insulin yang cukup atau hormon tersebut tidak bekerja sebagaimana mestinya.

Diabetes dapat terjadi pada siapa saja dan kapan pun. Misalnya saja, diabetes tipe 1 yang umumnya terjadi sejak seorang individu kecil.

Kemudian diabetes tipe 2, biasanya dialami oleh orang-orang dewasa yang usianya di atas 45 tahun.

Baca Juga: Waspadai Tanda Infeksi Jamur Kuku Pada Penyandang Diabetes, ini Ciri-cirinya

Kondisi ini ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi dan membutuhkan pengawasan yang ketat.

Pasalnya, diabetes dapat mempengaruhi kualitas hidup penyandangnya dan jika tidak diawasi, kadar gula darah yang tinggi dapat berbahaya.

Baca Juga: 9 Komplikasi Diabetes yang Harus Diwaspadai, Salah Satunya Koma

Jika level glukosa terlalu tinggi, maka dapat mengarah pada kondisi yang mengancam nyawa penyandang diabetes, seperti ketoasidosis diabetik (DKA), serangan jantung, atau stroke.

Diabetes kronis juga bisa merusak saraf, menyebabkan gangguan penglihatan, merusak pembuluh darah, dan organ vital.

Berikut ini beberapa tanda dari diabetes kronis yang perlu diwaspadai. Jika mengalaminya, disarankan untuk segera melakukan konsultasi dengan dokter.

1. Gula darah tinggi (hiperglikemia)

Diabetes yang tidak terkontrol ditandai dengan kadar gula darah yang konsisten tinggi atau hiperglikemia.

American Diabetes Association (ADA) menyebutkan, kondisi ini menyebabkan gula darah lebih dari 100 mg/dl saat puasa dan lebih tinggi dari 180 mg/dl dua jam setelah makan. Singkatnya, kadar gula darah di atas 200 mg/dl saat dilakukan tes. 

Baca Juga: Penyandang Diabetes Berisiko Infeksi Luka di Kaki, Ini Penyebabnya

2. Sering alami infeksi

Gula darah yang tinggi juga membuat seseorang berisiko lebih sering mengalami infeksi. Dalam sebuah studi yang dipublikasikan di National Institute of Health tahun 2012, disebutkan bahwa seorang penyandang diabetes berisiko mengalami infeksi kulit, saluran kemih, mulut, saluran pernapasan, jamur, dan telinga.

Mengapa begitu? Ini disebabkan karena imunitas yang menurun, sehingga bakteri dapat dengan mudah berkembang dan menyebabkan infeksi dengan cepat.

Baca Juga: Tiga Langkah Penanganan Ulkus Diabetikum Pada Penyandang Diabetes

3. Masalah pada ginjal

Seiring berjalannya waktu, gula darah yang tinggi bisa berdampak pada aliran darah, termasuk yang ada di ginjal.

Ginjal yang bekerja keras untuk memfilter darah, lama-kelamaan akan menyebabkan penyakit ginjal.

Penyandang diabetes mungkin menyadari kondsii ini dari urin yang berwarna gelap atau berdarah dan nyeri di dekat ginjal bagian belakang.

4. Kardiovaskular

American Heart Association menyebutkan, penyandang diabetes kronis memiliki gejala kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi. Ini bisa dilihat dari kadar kolesterol yang tinggi atau obesitas, yang mengarah pada penyakit jantung.

Baca Juga: Orang dengan HIV Empat Kali Lebih Berisiko Terkena Diabetes, Kenapa?

5. Mati rasa

Kadar gula darah yang dibiarkan tinggi dan tidak terkontrol untuk waktu yang lama, bisa merusak saraf. Ini menyebabkan hilangnya kepekaan di tangan atau kaki, sehingga jika muncul luka sulit untuk terdeteksi.

6. Proses penyembuhan lama

Ketika terluka, penyandang diabetes akan sulit sembuh karena gula darah yang tinggi mempengaruhi pengiriman oksigen ke area tubuh yang luka. Ini merupakan akibat dari pembuluh darah yang rusak dan menyempit.

Padahal ketika terluka, tubuh mencoba memperbaiki dirinya sendiri dengan membawa sel darah merah dan trombosit untuk membentuk jaringan baru. Jika proses ini terhambat, maka luka sulit sembuh. (*)