Find Us On Social Media :

Inilah Kelemahan Varian Omicron yang Diungkap Ahli Virulogi Rusia

Mutasi virus Covid-19 varian Omicron disebu-sebut memiliki kelemahannya tersendiri.

GridHEALTH.id - Meski bisa sangat menular, mutasi baru virus Covid-19 varian Omicron disebut masih memiliki kelamahan.

Hal itu disampaikan langsung oleh seorang ilmuwan dan ahli virologi Rusia yang menciptakan vaksin Sputnik V, Profesor Anatoly Altshtein,yang dilansir dari laman Russia Today (2/12/2021).

Menurut Altshtein, varian Omicron memang memiliki struktur yang memungkinkannya bisa sangat menular, namun kurang mematikan.

Banyaknya mutasi pada varian Omicron menjadi tanda bahwa varian itu memiliki 'genom yang tidak stabil'.

Ini membuatnya lebih sulit untuk bisa menyebabkan penyakit pada pasien.

"Jika itu benar, kemungkinan besar itu adalah virus yang melemah. Varian itu bisa memiliki transmisi yang baik, namun juga bisa memiliki patogenisitas yang sangat berkurang," kata Profesor yang juga menjabat sebagai  Kepala Peneliti di Institut Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya Rusia.

Baca Juga: WHO Minta Dunia Tidak Bereaksi Berlebihan Terhadap Varian Omicron

Altshtein menunjukkan fakta bahwa sejauh ini sebagian besar pasien yang diketahui terinfeksi Omicron menunjukkan gejala ringan.

Ini tentu memberikan harapan bahwa varian baru ini kemungkinan memang lebih menular, namun bersifat kurang mematikan dibandingkan varian sebelumnya.

"Itulah mengapa saya percaya tidak ada bahaya besar dalam varian virus ini. Namun itu hipotesis saya, belum terbukti," jelas Prof Altshtein.

Peneliti menambahkan bahwa diperlukan lebih banyak waktu untuk mempelajari Omicron dan bagaimana varian itu bisa mempengaruhi semua kelompok populasi, termasuk orang tua.

Namun terlepas dari itu, masyarakat tentu harus mulai waspada dengan penyebaran varian Omicron tersebut.

Selain mendapatkan vaksin Covid-19 yang ada, masyarakat juga tetap harus disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes).

Baca Juga: Deteksi Infeksi Varian Omicron Perlu WGS, di Indonesia Kemampuannya Masih rendah

Terlebih penularan virus corona ini diketahui sangat sulit diprediksi, siapa saja bisa terkena penyakit tersebut.

Menurut penjelasan di laman who.int (9/7/2020), bahwa Covid-19 ditularkan melalui kontak langsung dengan tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi, baik yang dihasilkan melalui batuk maupun bersin.

Seseorang juga dapat terinfeksi dari dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh wajah mereka misalnya mata, hidung, mulut.

Karenanya menjalankan prokes seperti 5M (Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi serta interaksi) tidak boleh diabaikan meski sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.(*)

Baca Juga: Kebijakan 11 Negara Hadapi Varian Omicron, Indonesia Berani Ambil Langkah Ini