Find Us On Social Media :

Gejala dan Pengobatan Kudis, Penyakit Infeksi Gigitan Tungau

Kudis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan gigitan tungau.

GridHEALTH.id - Kudis atau scabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi tungau yang disebut Sarcoptes scabiei.

Menurut laman Mayo Clinic (25/8/2020), ketika tungau menginfeksi, seseorang akan mengalami rasa gatal yang hebat dan merasa ingin menggaruk terus-menerus.

Dorongan untuk menggaruk tersebut mungkin sangat kuat di malam hari.

Bahayana dengan menggaruk tanpa henti, infeksi dapat berkembang.

Menggaruk tanpa henti bahkan dapat menyebabkan sepsis, kondisi yang terkadang mengancam jiwa yang berkembang saat infeksi memasuki darah.

Harus diketahui juga, kudis termasuk penyakit yang sangat menular dan mudah menyebar melalui kontak fisik.

Karena kudis sangat menular, dokter sering merekomendasikan pengobatan untuk seluruh keluarga atau kelompok yang melakukan kontak orang yang terinfeksi.

Meski kudis termasuk mudah diobati, namun penderitanya mungkin masih merasakan gatal selama beberapa minggu setelah perawatan.

Gejala Kudis alais Scabies

Sementara itu, melansir dari laman aad.org, terdapat beberapa tanda dan gejala kudis yang mesti kita waspadai.

Baca Juga: Pengobatan Alami Atasi Infeksi Kulit Cacar Ular Akibat Virus Zoster

Adapun tanda dan gejala kudis antara lain seperti:

1. Gatal, terutama di malam hari: Gatal adalah gejala yang paling umum. Rasa gatal bisa sangat hebat sehingga membuat seseorang tetap terjaga di malam hari.

2. Ruam: Banyak orang mengalami ruam kudis. Ruam ini menyebabkan benjolan kecil yang sering membentuk garis. Benjolan bisa terlihat seperti gatal-gatal, gigitan kecil, simpul di bawah kulit, atau jerawat. Beberapa orang mengembangkan bercak bersisik yang terlihat seperti eksim.

3. Luka: Menggaruk ruam yang gatal dapat menyebabkan luka. Infeksi dapat berkembang di luka.

4. Kerak tebal pada kulit: Kerak terbentuk ketika seseorang mengembangkan jenis kudis parah yang disebut kudis berkrusta. Nama lain skabies berkrusta adalah skabies Norwegia. Dengan begitu banyak tungau yang bersembunyi di kulit, ruam dan gatal menjadi parah. Anda akan menemukan informasi lebih lanjut tentang kudis berkrusta di bawah ini.

Kudis dapat berkembang di mana saja di bagian kulit.

Tungau, bagaimanapun, lebih suka menggali di bagian tubuh tertentu.

Baca Juga: Mengenal Etikma, Luka Bisul Tak Kunjung Sembuh Akibat Infeksi Bakteri

Tempat paling umum yang sering mengalami gatal dan ruam akibat kudis adalah:

- Tangan: Tungau suka bersembunyi di kulit di antara jari-jari dan di sekitar kuku.

- Lengan: Tungau seperti siku dan pergelangan tangan.

- Bagian kulit yang biasanya tertutup oleh pakaian atau perhiasan: Bokong, garis ikat pinggang, penis, dan kulit di sekitar payudara kemungkinan merupakan tempat tungau untuk bersembunyi.

Penyebaran Tungau di Kulit

Tungau juga suka bersembunyi di kulit yang ditutupi oleh gelang, gelang jam, atau cincin.

Pada orang dewasa, tungau jarang masuk ke dalam kulit di atas leher.

Jika kita pernah menderita kudis sebelumnya, tanda dan gejala dapat berkembang dalam beberapa hari setelah terpapar.

Jika kita belum pernah menderita kudis, diperlukan waktu selama enam minggu untuk tanda dan gejala mulai muncul.

Kita masih dapat menularkan kudis bahkan jika belum memiliki tanda atau gejala apa pun.

Kapan harus ke dokter?

Konsultasikanlah dengan dokter jika kita memiliki tanda dan gejala yang mungkin mengindikasikan kudis.

Banyak kondisi kulit, seperti dermatitis atau eksim, berhubungan dengan gatal dan benjolan kecil pada kulit.

Dokter juga nantinya dapat membantu menentukan penyebab pasti gejala yang tengah dialami dan memastikan bahwa kita menerima perawatan yang tepat.(*)

Baca Juga: Yang Perlu Diketahui Tentang Selulitis, Infeksi Kulit Karena Bakteri