GridHEALTH.id - Jerawat batu atau jerawat kistik adalah jenis jerawat inflamasi yang menyebabkan jerawat yang menyakitkan dan berisi nanah terbentuk jauh di bawah kulit.
Jerawat batu ini terjadi ketika minyak dan sel kulit mati menyumbat pori-pori kulit.
Dengan jerawat batu, bakteri juga bisa masuk ke pori-pori, menyebabkan pembengkakan atau peradangan.
Dilansir dari my.clevelandclinic.org (25/8/2021) jerawat batu termasuk jenis jerawat yang paling parah.
Jerawat batu terjadi ketika infeksi ini masuk jauh ke dalam kulit dan menciptakan benjolan yang berisi nanah.
Jerawat tipe ini terasa sakit atau gatal dan ketika pecah, bisa menimbulkan infeksi atau menyebar ke bagian wajah lainnya.
Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan jerawat batu ini bisa muncul.
Namun para ahli sepakat bahwa jerawat batu mungkin bisa dipengaruhi oleh usia (remaja lebih rentan terhadap jerawat batu ), riwayat keluarga, atau perubahan hormon selama masa remaja dan kadang-kadang selama menopause, dan stres.
Ciri Jerawat Batu
Baca Juga: Ini Skincare yang Boleh dan Harus Dihindari saat Berjerawat, Jangan Sampai Salah
Jerawat batu menyerupai bisul, sejenis infeksi kulit.
Dimana jerawat batu mungkin seperti:
- Benjolan merah di bawah kulit.
- Nyeri atau lembut untuk disentuh.
- Kecil seperti kacang polong atau sebesar uang receh.
- Keluar nanah dari kepala berwarna kuning keputihan.
- Keras.
Jerawat batu dapat menutupi area kulit yang luas dan cenderung muncul di wajah yang memiliki banyak kelenjar minyak.
Tetapi tak jarang jerawat batu juga bisa muncul di punggung, pantat, dada, leher, bahu, dan lengan atas.
Jerawat batu bisa memicu komplikasi berupa meninggalkan luka bekas permanen pada kulit yang bisa berupa lubang dalam dan kecil yang lebih luas, serta indentasi besar pada bekas luka dan tidak rata.
Mengobati Jerawat Batu
Untuk itu, baiknya jerawat batu segera diobati.
Meski demikian pengobatan jerawat batu ini rupanya tidak bisa sembarangan.
Baca Juga: Benarkah Gel Aloe Vera Ampuh Mengatasi Jerawat? Ini Penjelasan Dokter
Menurut laman WebMD (2/3/2020), jangan pernah memencet jerawat batu yang meradang karena bisa memengaruhi area kulit yang lebih luas dan meninggalkan bekas luka.
Untuk menanganinya, serahkan kepada dokter kulit karena obat jerawat biasa umumnya tidak mempan untuk jerawat batu.
Dokter mungkin akan merekomendasikan satu atau lebih perawatan berikut ini:
- Antibiotik oral untuk membantu mengendalikan bakteri dan menurunkan peradangan
- Pil KB untuk mengatur hormon wanita Benzoyl peroxide untuk membunuh bakteri pada kulit dan melawan peradangan.
- Retinoid, suatu bentuk vitamin A, dalam krim, losion, busa, atau gel. Ini dapat membersihkan pori-pori dan membantu antibiotik melakukan tugasnya.
- Isotretinoin (sebelumnya Accutane, sekarang Absorica, Amnesteem, Claravis, Myorisan, Sotret) menyerang semua penyebab jerawat. Wanita tidak boleh hamil saat mengonsumsi obat ini.
- Spironolakton untuk mengurangi minyak berlebih. Dokter tidak meresepkannya untuk pria karena efek sampingnya seperti pembesaran payudara.(*)
Baca Juga: Tahukah, 8 Kebiasaan yang Sering Dilakukan Ini Penyebab Munculnya Jerawat di Wajah