Find Us On Social Media :

Risiko Kanker Payudara Menurun ke Anak Perempuan dari Orangtua

Genetik merupakan salah satu faktor risiko kanker payudara dengan kemungkinan yang tinggi.

GridHEALTH.id - Kanker payudara merupakan penyakit yang menjadi musuh bagi para wanita.

Kanker payudara terjadi saat sel yang ada di payudara tumbuh dengan ganas dan tidak terkontrol.

Pertumbuhan sel yang tak terkontrol di kelenjar, saluran kelenjar, dan penunjang payudara ini, dapat merusak tubuh dan organ-organ di sekitarnya.

Baca Juga: Inilah Gejala Kanker Payudara yang Perlu Diketahui, Selain Benjolan

Bahkan jika sudah berlanjut, maka dapat menyebar ke area tubuh yang lain dan pasien berisiko kehilangan nyawa.

Berdasarkan data yang dikeluarkan GLOBOCAN pada 2020 lalu, kanker payudara menjadi jenis kanker pertama yang paling banyak dialami oleh wanita secara global.

Baca Juga: Deteksi Dini Kanker Payudara dengan SADARI, Begini Cara Melakukannya

Di Indonesia sendiri, mengutip Global Center Observatory, Rabu (15/12/2021), terdapat sekitar 65.858 kasus kanker payudara.

Kanker payudara adalah penyakit yang dikaitkan dengan faktor hormon dan keturunan.

Seberapa besar kemungkinan seorang wanita mengalami kanker payudara jika terdapat riwayat penyakit tersebut dalam keluarga?

Dokter Spesialis Bedah Onkologi di Brawijaya Hospital Antasari, dr Arief Wibisono, Sp.B(K) Onk, dalam liputan khusus GridHEALTH, Sabtu (11/12/2021), mengatakan bahwa faktor risiko genetik pada kanker payudara cukup besar.

Baca Juga: Berbagai Faktor Risiko Terjadinya Kanker Payudara, Wanita Harus Tahu

Akan tetapi, seorang wanita juga perlu menjalani pemeriksaan genetik terlebih dahulu untuk membuktikan kemungkinan tersebut.

"Jadi pemeriksaan genetik umumnya dari darah. Tapi kita telusuri dulu pemeriksaannya. Umumnya dengan riwayat keluarga," kata dokter Arief.

Dia melanjutkan, "'Oh neneknya ada kanker, entah dari sisi ibu atau sisi bapak. Mungkin ibunya kanker atau saudara perempuannya kanker juga'. Dites genetik, mungkin hasilnya positif (gen BRCA 1 dan 2)."

Baca Juga: Puting Payudara Masuk atau Inverted Nipples, Tanda Kanker Payudara?

Dokter Arief menjelaskan sekitar 60% kemungkinan risiko kanker payudara jika hasil tes gen BRCA 1 dan 2 positif.

Tes genetik BRCA 1 dan 2 dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat mutasi pada DNA yang meningkatkan risiko kanker payudara.

Disebutkan oleh dokter Arief, terdapat gen lain yang masih berhubungan dengan kanker payudara. Akan tetapi frekuensinya tidak terlalu tinggi.

Baca Juga: Puting Payudara Masuk atau Inverted Nipples, Tanda Kanker Payudara?

Hasil positif gen BRCA 1 dan 2 juga bisa menunjukkan kemungkinan kanker lain, yakni kanker ovarium.

"BRCA 1 dan 2 juga bisa ditemukan pada kanker indung telur (ovarium)," ujarnya.

Dia mengingatkan, meskipun genetik dalam kanker payudara merupakan faktor risiko yang tinggi, tapi tidak membuat anak pasti mengalami kanker payudara juga.

Jika hasil pemeriksaan gen BRCA 1 dan 2 positif, maka lakukan konsultasi dengan dokter untuk mengelola risiko tersebut.