GridHEALTH.id - Jerawat bayi adalah jerawat yang berkembang pada kulit bayi yang baru lahir.
Kondisi tersebut sering sekali membuat para orangtua khawatir. Menurut laman mayoclinic.org (9/6/2020), jerawat bayi bisa muncul di bagian wajah mana saja, tetapi biasanya muncul di pipi, hidung, dan dahi.
Jerawat bayi biasanya ditandai dengan benjolan kecil berwarna merah atau putih di pipi, hidung, dan dahi bayi.
Ini sering berkembang dalam dua sampai empat minggu pertama setelah lahir.
Jerawat bayi umum terjadi dan biasanya bersifat sementara.
Tidak jelas apa yang menyebabkan jerawat bayi.
Baca Juga: Jerawat Batu Muncul Karena Infeksi, Ini Pengobatan Untuk Mengatasinya
Jerawat bayi biasanya hilang dalam waktu tiga hingga empat bulan.
Ada sedikit yang dapat dilakukan untuk mencegah jerawat bayi.
Jerawat bayi biasanya hilang dengan sendirinya, tanpa jaringan parut.
Namun jika orangtua khawatir, konsultasikanlah dengan dokter bayi tentang segala aspek kulit bayi.
Dilansir dari aad.org, jika bayi memiliki jerawat, dokter kulit mungkin menyarankan orangtua untuk:
Baca Juga: Ini Skincare yang Boleh dan Harus Dihindari saat Berjerawat, Jangan Sampai Salah
- Jangan sekali-kali mengoleskan obat jerawat atau obat jerawat pada kulit bayi , kecuali dokter kulit atau dokter anak merekomendasikannya.
- Bersikaplah sangat lembut dengan kulit bayi, dan hindari menggosok jerawat.
- Cuci kulit bayi dengan air suam-suam kuku (bukan panas).
- Berhenti menggunakan produk perawatan kulit berminyak atau berminyak.
Seorang dokter kulit dapat memberi tahu orangtua kapan harus merawat jerawat bayi. Karenanya jangan ragu jika khawatir akan jerawat yang dialami bayi.(*)
Baca Juga: Mengenal Penyakit Infeksi Emerging Pes, Gejala dan Penyebabnya