Find Us On Social Media :

Beda Gejala Kelamin Gonore Pada Pria dan Wanita, Bayi pun Berisiko

Saling jujur dengan pasangan kunci utama mencegah terjadinya penyakit infeksi gonore.

GridHEALTH.id - Gonore merupakan salah satu penyakit infeksi menular seksual atau STD dan umumnya dialami oleh orang usia muda.

Gonore disebabkan oleh bakteri yang ada pada wanita ataupun pria dan menginfeksi saluran genital, mulut, serta anus.

Dilansir dari Medline Plus, Minggu (26/12/2021), gonore bisa ditularkan melalui hubungan seksual yang dilakukan secara oral maupun melalui alat vital dengan pasangan.

Baca Juga: Mengenal 5 Gejala Luka Infeksi dan Cara Mengobatinya Agar Tak Menyebar

Tak hanya itu, bayi yang baru lahir juga berisiko mengalami gonore yang ditularkan melalui ibu ketika melahirkan.

Gonore yang merupakan penyakit infeksi ini, tidak hanya berdampak pada kelamin. Misalnya pada bayi, kondisi ini bisa menyerang pada bagian matanya.

Baca Juga: Demam Tinggi Setelah Melahirkan, Penyebab dan Cara Pencegahan

Rata-rata orang yang mengalami genore tidak memiliki gejala yang jelas, sehingga tanpa sadar bisa menularkannya kepada pasangan.

Perbedaan Gonore Pri dan Perempuan

Gejala gonore pada pria lebih mudah untuk dikenali dibandingkan yang dialami oleh perempuan.

Pada pria gejala gonore meliputi rasa sakit ketika buang air kecil, adanya nanah yang keluar dari penis, dan pembengkakan yang terjadi di salah satu testis, dikutip dari Mayo Clinic, Minggu (26/12/2021).

Sedangkan pada perempuan, gejala infeksi gonore yakni keputihan yang berlebihan, pendarahan pada vagina setelah berhubungan seksual, sakit perut atau paggul, dan rasa sakit ketika buang air kecil seperti pria.

Baca Juga: Tidak Semua Jerawat Kelamin Pada Pria Disebabkan Infeksi, Begini Cara Penanganannya

Gejala gonore baik pada pria ataupun perempuan terjadi sekitar 2-5 hari setelah pertama kali terinfeksi.

Akan tetapi mungkin juga dibutuhkan waktu lebih dari 30 hari sebelum gejalanya dimulai.

Gonore dapat menyebabkan komplikasi yakni infertilitas pada pria atau wanita, penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain seperti sendi; tenggorokan; dan mata, meningkatnya risiko HIV/AIDS, serta komplikasi pada bayi.

Baca Juga: Komplikasi Selulitis dan Cara Mencegahnya, Penyakit Infeksi Bakteri

Komplikasi gonore pada bayi bisa menyebabkan kebutaan, serta luka di kulit kepala dan infeksi.

Pada orang dewasa dan bayi, gonore diobati dengan menggunakan antibiotik yang perlu dilakukan sesuai dengan instruksi dari dokter.

Baca Juga: Gejala dan Obat Kudis, Penyakit Infeksi Kulit Akibat Tungau Betina

Selain itu, pengobatan antibiotik juga perlu dijalankan oleh kedua pasangan, untuk mencegah penyebaran infeksi.

Selagi menjalani pengobatan gonore, disarankan untuk tidak melakukan hubungan seskual terlebih dahulu. Setidaknya selama 7 hari.

Meski sudah sembuh, gonore bisa tertular kembali. Sehingga lebih baik pakai kondom saat melakukan hubungan seksual, hanya dengan satu pasangan, dan jalani pemeriksaan secara rutin.(*)