GridHEALTH.id - Kadar gula darah tinggi atau hiperglikemia merupakan kondisi darurat yang perlu diwaspadai penyandang diebetes.
Melansir laman mayoclinic.org (27/6/2020), hiperglikemia tidak menimbulkan gejala sampai nilai glukosa penyandang diabetes meningkat secara signifikan,
Biasanya di atas 180 hingga 200 miligram per desiliter (mg/dL), atau 10 hingga 11,1 milimol per liter (mmol/L).
Gejala hiperglikemia berkembang perlahan selama beberapa hari atau minggu.
Semakin lama kadar gula darah tinggi dialami penyandang diabetes, semakin serius gejalanya akan berkembang.
Bagaimana jika tidak diobati?
Baca Juga: Penyandang Diabetes Bisa Alami Kadar Gula Rendah Saat Tidur, Ini Gejalanya
Menurut laman diabetes.org, hiperglikemia bisa menjadi masalah serius jika penyandang diabetes tidak mampu mengontrolnya.
Untuk itu, penting untuk penyandang diabetes mengobati kadar gula darah tinggi segera setelah mendeteksinya.
Jika sampai gagal mengobati hiperglikemia, akibatnya penyandang diabetes berisiko mengalami kondisi yang disebut ketoasidosis (koma diabetes).
Ketoasidosis ini berkembang ketika tubuh tidak memiliki cukup insulin.
Tanpa insulin, tubuh tidak dapat menggunakan glukosa untuk bahan bakar energi, sehingga tubuh penyandang diabetes akan memecah lemak untuk digunakan sebagai energi.
Ketika tubuh memecah lemak, produk limbah yang disebut keton diproduksi.
Tubuh tidak dapat mentolerir keton dalam jumlah besar dan akan mencoba membuangnya melalui urin.
Namun, tubuh tidak dapat melepaskan semua keton dan ini akan membuatnya menumpuk di darah, yang dapat menyebabkan ketoasidosis diabetik.
Baca Juga: Vitamin D Bagi Ibu Hamil, Kurangi Sakit Hingga Cegah Diabetes dan Infeksi Kehamilan
Ketoasidosis diabetik merupakan kondisi yang mengancam jiwa dan membutuhkan perawatan segera.
Ketoasidosis diabetik yang tidak diobati dapat menyebabkan hilangnya kesadaran hingga kematian.
Gejalanya meliputi:
- Sesak napas
- Nafas yang berbau buah
- Mual dan muntah
- Mulut sangat kering
Bicaralah dengan dokter tentang cara menangani kondisi ketoasidosis diabetik ini.(*)
Baca Juga: Virus Corona Sebabkan Kadar Gula Darah Tinggi Pada yang Terinfeksi