GridHEALTH.id - Keputihan adalah cairan atau lendir yang keluar dari vagina dan berguna untuk menjaga organ intim agar tidak terinfeksi.
Di vagina terdapat bakteri yang tumbuh alami dan dipengaruhi oleh tingkat asam (pH), serta hormon wanita.
Perubahan hormon ataupun pH, bisa meningkatkan pertumbuhan bakteri berlebih, sehingga berisiko infeksi.
Keputihan biasanya terjadi saat wanita berada di masa ovulasi (sebelum menstruasi) atau ketika hamil.
Baca Juga: 3 Penyebab Kemaluan Pria dan Wanita Gatal, Bisa Penyakit Infeksi, Ini Cara Mencegahnya
Melansir Sutterhealth.org, Selasa (04/01/2022), sebelum masa ovulasi, tubuh wanita menghasilkan 30 kali lebih banyak lendir dibandingkan setelah ovulasi.
Lendir tersebut dikenal dengan keputihan. Umumnya memiliki tekstur encer dan elastis. Keputihan yang normal jumlahnya sekitar 4ml atau satu sendok teh setiap harinya.
Keputihan terbentuk oleh bakteri dan cairan normal yang dibuat oleh sel-sel vagina.
Keputihan merupakan hal yang wajar dialami oleh seorang wanita.
Tapi ini juga bisa menjadi tanda dari infeksi, jika mengeluarkan bau menyengat dan teksturnya berubah, dikutip dari NHS.uk, Selasa (04/01/2022).
Baca Juga: 4 Penyebab Vagina Gatal Sebelum dan Saat Menstruasi, Serta Cara Mengatasinya
Berikut ini adalah beberapa jenis keputihan yang dialami oleh seorang wanita.
1. Putih: Keputihan berwarna putih dan kental sering terjadi di awal dan akhir siklus menstruasi.
Ini adalah keputihan yang normal dan umumnya tidak disertai rasa gatal. Tapi kalau gatal, bisa jadi tanda terjadi infeksi jamur.
2. Bening dan elastis: Keputihan yang menandakan seorang wanita sedang berovulasi.
3. Bening dan berair: Keputihan ini terjadi di luar siklus menstruasi dan menandakan tubuh kelelahan, seperti selesai olahraga berat.
4. Kuning atau hijau: Keputihan yang bisa mengindikasikan infeksi. Apalagi jika teksturnya kental atau menggumpal.
5. Cokelat: Ini adalah jenis keputihan yang menandakan tubuh sedang "membersihkan" vagina setelah menstruasi.
6. Ada bercak darah: Keputihan yang terjadi di tengah siklus haid atau di awal kehamilan.
Baca Juga: Gejala Infeksi Setelah Melahirkan dan Cara Menanganinya, Ibu Harus Tahu
Berubahnya tekstur dan warna keputihan bisa mengindikasikan infeksi, seperti bakterial vagionosis, trikomoniasis, klamidia atau gonore, dan herpes kelamin.
Akan tetapi perlu diperiksakan ke dokter terlebih dahulu, untuk memastikan apakah keputihan yang terjadi menandakan penyakit infeksi atau tidak.
Baca Juga: Gejala dan Pengobatan Ulkus Mole, Infeksi Kelamin Akibat Bakteri