Find Us On Social Media :

6 Jenis Luka Gangren pada Penyandang Diabetes, Bisa Amputasi

Luka gangren jadi salah satu komplikasi yang paling ditakuti penyandang diabetes.

GridHEALTH.id - Luka gangren merupakan salah satu komplikasi pada penyandang diabetes yang perlu diwaspadai.

Hal ini tak lain karena komplikasi diabetes tersebut bisa berakibat fatal seperti mengarah ke amputasi, bahkan tak jarang menyebabkan kematian.

Menurut penjelasan di laman my.clevelandclinic.org (3/10/2019), gangren terjadi ketika jaringan di tubuh mati setelah kehilangan darah.

Sementara itu diabetes diketahui dapat merusak saraf dan pembuluh darah yang bisa menyebabkan kondisi tersebut.

Gangren biasanya terjadi di tungkai, jari kaki, atau jari tangan, tetapi juga bisa terjadi pada otot serta organ dalam tubuh.

Ada banyak jenis luka gangren yang perlu kita ketahui.

Melansir laman mayoclnic.org (11/2/2021), berikut 6 jenis luka ganggren yang perlu diwaspadai penyandang diabetes.

1. Gangren kering

Jenis gangren ini melibatkan kulit kering dan keriput yang terlihat coklat hingga biru keunguan atau hitam.

Baca Juga: Viral Setelah Dijenguk Sule, Dorce Gamalama Ceritakan Penyakitnya yang Membuatnya Seperti Saat Ini.

Gangren kering dapat berkembang perlahan.

Ini terjadi paling sering pada penyandang diabetes atau penyakit pembuluh darah, seperti aterosklerosis.

2. Gangren basah

Gangren disebut basah jika ada infeksi bakteri di jaringan yang terkena.

Pembengkakan, melepuh dan penampilan basah adalah ciri umum dari luka gangren basah.

Gangren basah dapat berkembang setelah luka bakar yang parah, radang dingin atau cedera.

Ini sering terjadi pada penyandang diabetes yang tanpa sadar melukai jari kaki atau kaki.

Gangren basah perlu segera diobati karena menyebar dengan cepat dan bisa mematikan.

3. Gas gangren

Baca Juga: Deteksi Diabetes Dini, Seperti Ini Gejala Awalnya, Periksa ke Dokter Jika Mengalaminya

Gangren gas biasanya mempengaruhi jaringan otot dalam.

Jika penyandang diabetes memiliki gangren gas, permukaan kulit mereka mungkin terlihat normal pada awalnya.

Saat kondisinya memburuk, kulit penyandang diabetes mungkin menjadi pucat dan kemudian berubah menjadi abu-abu atau merah keunguan.

Kulit mungkin terlihat berbuih dan mengeluarkan suara berderak saat kita menekannya karena gas di dalam jaringan.

Gangren gas paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri yang disebut Clostridium perfringens.

Dimana bakteri akan berkumpul di luka atau luka bedah yang tidak memiliki suplai darah.

Infeksi bakteri menghasilkan racun yang melepaskan gas dan menyebabkan kematian jaringan.

Seperti gangren basah, gangren gas adalah kondisi yang mengancam jiwa.

4. Gangren dalam

Baca Juga: Gejala Dini Terkena Diabetes yang Sering Tidak Disadari, ini Tandanya

Gangren ini  mempengaruhi satu atau lebih organ, seperti usus, kantong empedu atau usus buntu, disebut gangren internal.

Jenis gangren ini terjadi ketika aliran darah ke organ dalam tersumbat misalnya, ketika usus menonjol melalui area otot yang melemah di daerah perut (hernia) dan menjadi bengkok.

Jika tidak diobati, gangren internal bisa mematikan.

5. Gangren fournier

Gangren Fournier melibatkan organ genital.

Pria lebih sering terkena, tetapi wanita juga dapat mengembangkan jenis gangren ini.

Infeksi di area genital atau saluran kemih menyebabkan gangren jenis ini.

6. Gangren Meleney

Jenis gangren yang langka ini  juga disebut gangren sinergis bakteri progresif, biasanya merupakan komplikasi dari prosedur pembedahan.

Orang dengan gangren Meleney mengembangkan lesi kulit yang menyakitkan satu sampai dua minggu setelah operasi mereka.

Itulah beberapa jenis luka gangren yang perlu diwaspadai, terutama pada penyenadang diabetes.

Gangren adalah kondisi serius dan membutuhkan perawatan darurat.

Jika penyandang diabetes mengalami luka gangren baiknya segera periksakan ke dokter.(*)

Baca Juga: Gejala Dini Terkena Diabetes yang Sering Tidak Disadari, ini Tandanya