GridHEALTH.id - Perusahaan farmasi Inggris AstraZeneca mengatakanbahwa dosis ketiga, atau booster, dari vaksin Covid-19 Vaxzevria secara signifikan meningkatkan tingkat antibodi terhadap jenis Omicron dalam sebuah penelitian laboratorium.
"Vaxzevria secara signifikan meningkatkan tingkat antibodi terhadap varian Omicron SARS-CoV-2 (B.1.1.529) setelah booster dosis ketiga," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan yang mengutip penelitian tersebut.
"Vaksinasi booster dosis ketiga menetralkan varian Omicron ke tingkat yang secara umum mirip dengan yang diamati setelah dosis kedua terhadap varian Delta."
Tingkat antibodi penawar juga lebih tinggi dengan suntikan booster dibandingkan dengan individu yang sebelumnya telah terinfeksi dan pulih secara alami dari Covid-19.
Studi tersebut dilakukan oleh peneliti dari University of Oxford, yang merupakan lembaga akademis yang membantu AstraZeneca mengembangkan vaksin tahun lalu.
Studi ini menganalisis sampel darah yang diambil dari individu yang terinfeksi Covid-19, mereka yang divaksinasi dengan dua dosis ditambah booster, dan mereka yang telah melaporkan infeksi Covid-19 sebelumnya.
"Sangat menggembirakan untuk melihat bahwa vaksin saat ini memiliki potensi untuk melindungi terhadap Omicron setelah booster dosis ketiga," kata profesor Universitas Oxford John Bell, salah satu peneliti studi.
"Hasil ini mendukung penggunaan booster dosis ketiga sebagai bagian dari strategi vaksin nasional, terutama untuk membatasi penyebaran varian yang menjadi perhatian, termasuk Omicron."
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa negara-negara kaya tidak dapat menggunakan booster untuk menghindari krisis Covid-19, karena mereka mengalihkan vaksin Covid-19 yang berharga dari negara-negara miskin, dan mendorong virus untuk menyebar dan bermutasi.
Baca Juga: Perlukah Tes Antibodi Sebelum Mendapat Suntikan Booster Covid-19?
Baca Juga: 6 Pengobatan Rumahan Efektif Hilangkan Gatal Akibat Gigitan Nyamuk
Ancaman varian Omicron yang sangat mudah menular semakin membayangi selama liburan akhir tahun, mendorong banyak pemerintah untuk meluncurkan pembatasan baru dan mendesak warga untuk divaksinasi.
Data terbaru menunjukkan Omicron tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada varian sebelumnya, termasuk Delta, tetapi karena jumlah infeksi yang melonjak mengancam untuk membanjiri sistem kesehatan, para ilmuwan memperingatkan hal itu masih dapat menyebabkan lebih banyak kematian. (*)
Baca Juga: Healthy Move, Menguatkan Punggung dengan Pose Yoga Bhujangasana
Baca Juga: Begini Cara Mudah dan Cepat Menghilangkan Lipatan Lemak di Dagu