Find Us On Social Media :

Gegabah Anggap Infeksi Omicron Ringan, Dikecam Ahli Penyakit Menular dari Shanghai

Anggapan infeksi varian Omicron ringan dikecam oleh dokter ahli penyakit menular dari Shanghai.

GridHEALTH.id - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa mayoritas pasien terkonfirmasi Omicron memiliki gejala ringan dan tidak bergejala.

Karenanya pasien konfirmasi Omicron tidak membutuhkan perawatan yang serius di RS.

Pasien hanya perlu menjalani isolasi mandiri di rumah dengan diberikan suplemen vitamin maupun obat terapi tambahan yang telah diizinkan penggunaannya oleh pemerintah.

“Kenaikan transmisi omicron akan jauh lebih tinggi daripada delta, tetapi yang dirawat lebih sedikit. Sehingga strategi layanan dari Kemenkes dari yang sebelumnya ke RS sekarang fokusnya ke rumah. Karena akan banyak yang terinfeksi namun tidak perlu ke RS,” tutur Menkes, dilansir dari SehatNegeriku (11/1/2022).

Baca Juga: 5 Jenis Obat yang Ampuh Hilangkan Jerawat, Salah Satunya Pil KB

Jadi solusi penanganan pasien Omicron di Indonesia, Kemenkes bekerjasama dengan 17 platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan jasa pengiriman obat secara gratis bagi pasien COVID-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah untuk mempercepat proses kesembuhan.

Platform tersebut yaitu Alodokter, Getwell, Good Doctor, Grabhealth, Halodoc, KlikDokter, KlinikGo, Link Sehat, Milvik Dokter, ProSehat, SehatQ, YesDok, Aido Health, Homecare24, Lekasehat, mDoc, Trustmedis, dan Vascular.

Kemenkes juga akan melakukan penyesuain dengan merekomendasikan perubahan peraturan penatalaksanaan pasien COVID-19 termasuk menyertakan penggunaan obat monulpiravir dan Plaxlovid untuk terapi pasien COVID-19 gejala ringan.

Infeksi varian Omicron ringan pun banyak disampaikan oleh ahli-ahli dunia. Termasuk WHO.

Menurut Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, Covid-19 varian Omicron tidak hasilkan penyakit yang lebih parah dibanding Delta.

Baca Juga: Mari Mengenal Metode Alami Mengatasi Rasa Sakit Saat Melahirkan

Infeksi Varian Omicron Tidak Ringan

Tapi pendapat infeksi varian Omicron ringan dikecam oleh seorang ahli penyakit menular yang dihormati di Shanghai.

Dia adalah Zhang Wenhong. Dirinya mengecam anggapan bahwa Omicron hanya menyebabkan "influensa yang meningkat."

Dirinya memperingatkan bahwa varian itu akan "menggigit orang" dan mengatakan dunia hanya boleh dibuka kembali sampai penghalang imunologis yang kuat dibangun dan tingkat kematian sangat rendah.

Zhang Wenhong mengutarakan hal tersebut pada konferensi hari Sabtu (8/1/2022).

Baca Juga: Stop Scroll Sosmed Sebelum Tidur, Bahaya Sinar Biru Bagi Kesehatan

Ia mengatakan, dilansir dari Global Times (9/1/2022), bahwa itu tidak berdasar karena beberapa media China sendiri mengatakan bahwa varian baru menyebabkan gejala yang relatif kecil daripada yang sebelumnya, itu hanya "influensa yang ditingkatkan."

Menurut Zhang Wenhong, setelah meneliti pencitraan medis dari varian baru, dia merasa Omicron telah melawan sistem imunologi manusia dan menang.

Varian baru telah menyebabkan lonjakan infeksi secara global. Itu juga telah membuat terobosan ke daratan Cina karena kota Tianjin telah menemukan dua kasus COVID-19 lokal dengan varian Omicron.

Waspada Bagi Mereka yang Imunitasnya Rendah

Baca Juga: Pola Diet Sehat Untuk Ibu Hamil, Hindari Paham 'Makan Untuk Berdua'

Zhang mengatakan bahwa alasan mengapa beberapa negara Barat kebijakan COVID-19 masih santai dalam menghadapi serangan gencar Omicron, karena mereka yakin dengan vaksinasi mereka, yang efeknya masih belum diketahui.

Amerika Serikat sekarang memiliki tingkat vaksinasi 70 persen, dengan 22 persen sudah menyelesaikan suntikan booster mereka.

Selain itu Zhang Wenhong pun memperingatkan untuk kelompok dengan kemampuan imunologi rendah, situasinya agak mengerikan.

"Kami mengizinkan argumen tentang vaksinasi. Tetapi kami tidak boleh meremehkan efek vaksin dalam memerangi COVID-19," kata Zhang.

Selain mendorong tingkat vaksinasi, negara dan wilayah juga harus menjamin sumber daya medis yang cukup sehingga dapat mengobati kasus dengan tingkat imunologi yang rendah.

"Jika tidak ada terlalu banyak sumber daya medis, Omicron akan menggigit orang," kata Zhang, mencatat semua tempat di China untuk memastikan kecukupan dan pemerataan sumber daya medis mereka.(*)

Baca Juga: Sariawan Gejala Diabetes yang Disebabkan Infeksi Jamur, Begini Cara Mengobati dan Mencegahnya