GridHEALTH.id - Pengakuan mengejutkan diungkap seorang pria di Amerika Serikat (AS).
Dimana pria tersebut mengaku organt intimnya menyusut satu setengah inci atau sekitar 4 cm pasca terinfeksi Covid-19.
Alhasil kepercayaan dirinya di atas ranjang pun 'telah rusak'.
Menurut artikel yang dilansir tribunnews.com (14/1/2022), pria itu membagikan kisahnya ini di podcast 'How to Do It'.
Pria yang tidak diketahui namanya itu mengaku sebelum sakit performanya di atas ranjang berada 'di atas rata-rata'.
Namun hal itu berubah dirinya terinfeksi Covid-19.
"Sekarang saya telah kehilangan sekitar satu setengah inci dan (performa saya) kurang dari rata-rata. Ini tampaknya karena kerusakan pembuluh darah dan dokter saya tampaknya berpikir bahwa itu mungkin bersifat permanen," ucapnya.
Dia kemudian menegaskan bahwa kondisi ini membuatnya tidak percaya diri pada kemampuannya di atas ranjang.
"Seharusnya itu tidak terlalu penting, namun itu berdampak besar pada kepercayaan diri saya terkait kemampun di atas ranjang," tegas pria tersebut.
Sementara itu mengutip laman Sputnik News, Jumat (14/1/2022), ketakutan pria itu rupanya bukan hal yang baru.
Sebab sebelumnya ada beberapa kasus Covid-19 yang diketahui memengaruhi performa seksual seseorang.
Hal itu seperti diungkap Ahli Urologi AS di sistem perawatan kesehatan Kaiser Permanente California, Ashley Winter.
Menurutnya fenomena 'Covid dick' itu memang nyata, karena penis bisa mengecil akibat kerusakan pembuluh darah.
"Memang benar bahwa memiliki disfungsi ereksi menyebabkan pemendekan. Anda memiliki periode waktu di mana penis tidak meregang dengan sendirinya, tidak memasukkan semua darah secara penuh ke dalamnya, dan itu dapat menyebabkan jaringan parut pada penis dan pemendekan penis," kata Winter.
Menurut penelitian tentang gejala Covid-19 dan efek jangka panjangnya yang dilakukan oleh University College London, sekitar 5 % pria mengalami 'penurunan ukuran testis atau penis', sementara sekitar 15 % mengalami kehilangan ereksi.
Beberapa ahli farmasi meyakini bahwa penurunan ukuran dapat diobati menggunakan obat yang sama seperti yang digunakan untuk mengobati kelumpuhan yang tidak diinginkan, termasuk viagra.
Meski temuan tersebut butuh penelitian lebih lanjut, namun itu dapat menjadi peringatan bagi masyarakat untuk mencegah penularan Covid-19.
Selain mendapatkan vaksin Covid-19 yang ada, masyarakat harus disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes).
Baca Juga: Antibodi Ibu Hamil Penerima Vaksin Covid-19 Diturunkan ke Bayinya, Studi
Terlebih penularan virus corona ini diketahui sangat sulit diprediksi, siapa saja bisa terkena penyakit tersebut.
Menurut penjelasan di laman who.int (9/7/2020), bahwa Covid-19 ditularkan melalui kontak langsung dengan tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi, baik yang dihasilkan melalui batuk maupun bersin.
Seseorang juga dapat terinfeksi dari dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh wajah mereka misalnya mata, hidung, mulut.
Karenanya menjalankan prokes seperti 5M (Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi serta interaksi) tidak boleh diabaikan meski sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.(*)