Find Us On Social Media :

Jangan Percaya Omicron Ringan, Jangan Hanya Bicara Statistik, Ini Faktanya

Fakta nyata. Anak dirawat karena infeksi Omicron meningkat. Jangan bicara statistik untuk anak. Ini faktanya.

GridHEALTH.id - Infeksi varian Omicron yang disebut-sebut ringan dan tingkat riwat inap doi rumah skait rendah ternyata tidak demikian adanya.

Buktinya, dibanding varian lain, tingkat rawat inap akibat infeksi varian Omicron pada anak lebih tinggi.

Hal ini ditegaskan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Satuan Tugas (Satgas) IDAI, Yogi Prawira mengatakan bahwa saat membicarakan anak, maka tidak bisa diukur dengan angka-angka.

Meski tingkat kematian di bawah 1 persen, tegas dia, namun jika yang kena adalah anak sendiri atau kerabat, maka itu menjadi 100 persen.

“Tolong jangan hanya bicara statistik dan persentase, bayangkan jika ini adalah anak kita, saudara kita," jelasnya, dalam siaran pers.

Terkait tingkat keparahan Omicron yang dianggap “ringan”, Yogi mengimbau semua pihak untuk belajar dari negara lain dan tidak asal percaya bahwa varian ini "ringan".

Bekal Penting PTM untuk Anak

Salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan kasus ini adalah mudahnya virus Omicron menyebar, terlebih selama periode libur Natal dan tahun baru (Nataru).

Baca Juga: Mengusir Ketombe dengan Cuka Sari Apel, Bisa Dibuat Sendiri di Rumah

Akibatnya, lebih banyak anak yang terpapar varian virus baru itu.

"Di Amerika, UK, Afrika, di India, itu kan kasusnya meningkat dengan cepat dan ternyata persentase anak-anak yang kena dan dirawat di RS lebih tinggi, dibandingkan varian-varian sebelumnya. Kita harus lebih hati-hati, jangan percaya saja bahwa Omicron ringan. Belum cukup bukti untuk menyatakan ini ringan. Faktanya, persentase anak-anak yang dirawat karena varian ini (Omicron) lebih besar proporsinya ketimbang sebelumnya," papar Yogi, dilansir dari Kompas.com.

Yogi mengingatkan kembali bahwa sekolah adalah tepat untuk anak-anak yang sudah bisa patuh dan disiplin terhadap protokol kesehatan, bukan tempat anak-anak baru mulai belajar prokes.

"Bagi orangtua yang memutuskan untuk mengirim anak-anaknya ke sekolah, jangan lupa dibekali dengan ilmunya dulu, dan dilatihkan sebelum akhirnya mereka berangkat sekolah tatap muka," saran Yogi.

Omicron di Amerika

Jumlah pasien anak yang dirawat di rumah sakit akibat varian Covid-19 omicron melonjak di Amerika Serikat. Sebuah laporan menyebutkan, jumlah kasus telah memecahkan rekor, yakni sebanyak lebih dari 4.000 pasien anak.

Laporan The Washington Post pada Jumat (7/1/2022) menyebutkan tingkat rawat inap tujuh hari pasien anak di angka 3.713.

Ada pernyataan dari para ahli bahwa omicron ditengarai menyebabkan lebih sedikit rawat inap dan tidak memicu kasus parah.

Meski demikian, kepala penasihat medis Gedung Putih Anthony Fauci menyarankan untuk tetap waspada.

Baca Juga: IDAI: Persiapan Sebelum Anak Mendapatkan Vaksin Covid-19, dan Manfaatnya

Fauci mengatakan bahwa varian yang masuk kategori mengkhawatirkan itu menyebar jauh lebih mudah daripada varian lainnya.

Omicron saat ini menyumbang lebih dari 90 persen kasus Covid-19 di AS.

"Jumlah infeksi yang sangat besar karena penularannya yang mendalam akan berarti bahwa lebih banyak anak akan terinfeksi," ujar Fauci, dikutip dari laman Fox News, Sabtu (8/1/2022).

American Academy of Pediatrics dan Asosiasi Rumah Sakit Anak AS menyoroti peningkatan kasus Covid-19 pada anak dan remaja akhir tahun silam.

Jumlahnya hampir dua kali lipat dalam dua pekan terakhir Desember 2021.

Bagaiaman tidak, pada 22-28 Desember 2021, setiap harinya rata-rata terdapat 378 anak berusia 17 tahun ke bawah yang dirawat di rumah sakit akibat Covid-19.

Menurut CDC, jumlah tersebut meningkat 66 persen dari pekan sebelumnya.

Sejak 27 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022, rata-rata terdapat 672 anak pasien Covid-19 berusia 17 tahun ke bawah di rumah sakit.

Ini artinya, jumlah tersebut dua kali lipat jumlah dari pekan sebelumnya.

Baca Juga: Jika Penyandang Diabetes Mengalami Gusi Berdarah, Lakukan 6 Tips Ini Untuk Mencegahnya

Kenaikan jumlah rawat inap pasien anak akibat Covid-19 juga terjadi di New York, yakni 85.476 kasus per Sabtu.

Jumlah itu memecahkan rekor negara bagian yang dibuat hanya beberapa hari sebelumnya.

Secara keseluruhan, jumlah infeksi baru Covid-19 dari segala usia di AS juga meningkat ke rekor tertinggi.

Anak Segera Dapatkan Vaksin Booster Covid-19

Karenanya, Pemerintah AS mendesak setiap individu berusia 12 tahun ke atas yang memenuhi syarat untuk segera mendapatkan vaksin booster.

"Sangat penting untuk melindungi anak-anak dan remaja dari infeksi Covid-19 dan komplikasi penyakit parah," kata Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), Rochelle Walensky.

Disampaikan Walensky, dosis vaksin booster bisa memberikan perlindungan optimal terhadap Covid-19, termasuk varian omicron.

Dia meminta orang tua untuk mendaftarkan anaknya mendapatkan booster.

Vaksin Pfizer-BioNTech adalah satu-satunya pilihan merek vaksin untuk anak di AS.

Baca Juga: Healthy Move, Latihan Otot Inti dengan Medicine Ball Agar Perut Rata

CDC menginformasikan saat ini sekitar 13,5 juta anak usia 12 hingga 17 tahun telah menerima dua dosis vaksin.(*)

Baca Juga: Ketua Satgas Covid-19 IDI Sebut Positivity Rate RI Sudah di Atas Standar WHO