Ledakan kasus gelombang kedua di Indonesia yang lalu membuat orang trauma, termasuk tim kami yang menangani ada yang juga meninggal, bahkan tenaga medis sendiri ada yang menjadi korban karena tidak bisa tertangani juga,” papar Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi, mengutip Investor.id (29/12/2021).
Ingat Saat Varian Delta Meledak
Masih menurut Sonny, kita semua harus ingat, saat meledaknya varian Delta yang penularannya tidak semasiv Omicron.
Banyak pasien Covid-19 yang tidak bisa mendapatkan obat antivirus atau tabung berisi oksigen karena kelangkaan dan tidak mendapatkan ruang ICU untuk perawatan pasien kritis.
Bahkan, ada adik pejabat tinggi yang sakit parah dengan saturasi oksigen sudah 59% namun terpaksa tidak mendapatkan ICU meski sudah minta bantuan kepada kepala dinas kesehatan, karena jika dipaksakan maka berarti dokter harus mengeluarkan dari ICU pasien lain yang juga kondisinya kritis.
Baca Juga: Sindrom Kaki Gelisah Bikin Sulit Tidur, Kenali 4 Penyebabnya
Akhirnya adiknya meninggal dini hari dan tidak ada petugas yang bisa memakamkannya sementara keluarga tidak boleh melakukan pemakaman sendiri karena terkonfirmasi positif Covid-19, hingga harus dibantu dari pihak kepolisian dengan menggunakan baju pengaman lengkap.
Sonny mengatakan, masalah penyebaran Covid-19 varian baru Omicron juga terkait erat dengan mobilitas masyarakat, karena virus ini menyebar melalui inangnya yang bergerak dan menularkan ke orang di sekitarnya. Sementara itu, disiplin melaksanakan 3M masih akan menjadi tantangan di tahun 2022, karena orang merasa sudah lama terjadi pandemi dan tidak tahu kapan akan berakhir.
Sementara itu, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong mengatakan, vaksinasi di Indonesia sudah jauh lebih cepat. “Presiden sudah memaparkan vaksinasi mencapai 263 juta, sepekan sebelum akhir tahun ini,” ucapnya.
Omicron di Singapura
Melansir Channel News Asia, Ada satu kasus meninggal di Singapura pada hari itu, menjadikan total kematian karena Covid - 19 menjadi 840 orang menurut statistic infeksi terbaru di situs Kementerian Kesehatan Malaysia.
Jumlah kasus covid - 19 yang dicatatkan hari Jumat itu lebih rendah ketimbang pada hari sebelumnya, Kamis (13/1/2022) sebanyak 960 kasus.
Di antara kasus baru itu 582 ditransmisikan secara lokal. Tapi Kementerian Kesehatan Singapura tidak merinci jumlah kasus di masyarakat dan asrama pekerja migran.
Namun sebanyak 832 kasus infeksi varian Omicron itu, dikonfirmasi pada hari Jumat kemarin, 289 berasal dari kasus luar negeri dan 543 berasal dari dalam negeri.
Sementara ada 185 pasien di rumah sakit dimana 8 pasien membutuhkan suplai oksigen dan 11 berada pada perawatan intensif.
Baca Juga: Kabar Baik, Jika Masyarakat Lakukan Ini Covid-19 Bisa Jadi Flu Biasa
Dari tingkat vaksinasi Singapura padahal sudah cukup tinggi mencapai 91% populasi negeri singa merlion.
Angka ini termasuk vaksin yang disuntikan kepada anak berusia 5 - 11 tahun. Selain itu 50% dari total populasi sudah menerima suntikan booster vaksin.(*)
Baca Juga: 4 Kondisi Ini adalah Tanda Lever Bermasalah, Salah Satunya Jadi Bingung