Find Us On Social Media :

Varian Beta, Gamma, Alfa, dan Delta Masih Ada Walau Kasus Omicron Mendominasi, Hanya Kalah Tren

Varian Omicron mendominasi kasus Covid-19

GridHEALTH.id – Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia belakangan ini mengalami kenaikan yang cukup pesat.

Ditambah saat ini penyebaran Covid-19 varian Omciron sudah ditemukan di beberapa wilayah di Indonesia.

Kementerian Kesehatan RI pada Senin (07/02/2022), melaporkan penambahan kasus Covid-19 sebanyak 26.121 pasien.

Dari jumlah total kasus Covid-19 tersebut, terdapat sekitar 4.515 kasus yang tercatat sebagai varian Omicron.

Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, sebanyak 1.819 kasus varian Omicron yang terdeteksi, merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

Sementara 2.008 kasus varian Omicron lainnya berasal dari transmisi lokal dan sisanya masih diverifikasi.

“Kasus Omicron yang dilaporkan sampai dengan hari ini adalah 4.515. Terdiri dari PPLN 1.819, transimis lokal 2.008, dan masih diverifikasi 668,” jelas Nadia, dikutip dari Kompas.com, Selasa (08/02/2022).

Varian Omicron saar ini disebut mendominasi kasus Covid-19. Mengapa bisa begitu?

Seperti yang diketahui, sebelum ditemukan varian Omicron, kasus Covid-19 lebih banyak terdeteksi dari varian Delta.

Baca Juga: Keampuhan Vaksin Covid-19 Booster Melindungi Tubuh Bisa Sampai 6 tahun

Sebelum varian Delta pun, juga terdapat varian Covid-19 lain, seperti Beta, Gamma, dan Alfa.

Ahli mikrobiologi Prof. Dr. dr Yuwono, M.Biomed memaparkan alasan mengapa varian Omicron saat ini lebih mendominasi.