Find Us On Social Media :

5 Cara Mendiagnosis Chondrosarcoma, Kanker Tulang Pada Lansia

Kanker tulang chondrosarcoma kerap menyerang lansia.

GridHEALTH.id - Chondrosarcoma merupakan salah satu jenis kanker tulang yang paling sering menyerang orang dewasa dan orang lanjut usia (lansia).

Menurut laman WebMD (10/10/2021), yang membedakan chondrosarcoma dari jenis kanker tulang lainnya adalah biasanya dimulai di tulang rawan.

Itu merupakan bahan tangguh dan fleksibel yang melindungi tulang dan persendian.

Sebagian besar chondrosarcoma muncul di tulang paha, tulang lengan atas, bahu, tulang rusuk, atau panggul.

Dalam kasus yang jarang terjadi kanker ini bisa muncul di otot, saraf, dan jaringan lunak lainnya di lengan dan kaki.

Tidak seperti kanker lain yang bisa membuat tubuh penderitanya merasa sangat sakit.

Sebaliknya, chondrosarcoma akan menimbulkan gejala tepat di area tumor.

Penderitanya mungkin merasakan sakit perih yang perlahan-lahan semakin parah.

Ini bisa sangat buruk di malam hari atau dengan aktivitas fisik, dan istirahat biasanya tidak membantu.

Baca Juga: Waspadai Kanker Tulang Fibrosarcoma Pada Lansia, Ini Gejalanya

Chondrosarcoma dapat membatasi seberapa baik penderitanya dapat menggerakkan bagian tubuh yang terkena, dan mungkin menyebabkannya pincang.

Penderita chondrosarcoma mungkin juga memiliki:

- Benjolan besar atau pertumbuhan tumor pada tulang

- Masalah buang air kecil jika tumor ada di panggul

- Kekakuan, pembengkakan, nyeri tekan, atau perasaan tertekan di sekitar tumor

Lantas, bagaimana chondrosarcoma didiagnosis?

Melansir laman hopkinsmedicine.org, selain riwayat medis lengkap dan pemeriksaan fisik, prosedur diagnostik untuk chondrosarcoma mungkin termasuk:

1. Biopsi

Prosedur di mana sampel jaringan dikeluarkan (dengan jarum atau selama operasi) dari tubuh untuk diperiksa di bawah mikroskop.

Baca Juga: 6 Jenis Kanker Tulang Ganas yang Menyerang Tulang Belakang, Ini Gejalanya

Ini dilakukan untuk menentukan apakah ada kanker atau sel abnormal lainnya.

2. X-ray

Tes diagnostik yang menggunakan sinar energi elektromagnetik tak terlihat untuk membuat gambar jaringan internal, tulang, dan organ ke dalam film.

3. Pemindaian tomografi terkomputasi (juga disebut CT Scan atau CAT)

Ini adalah tes pencitraan yang menggunakan sinar-X dan komputer untuk membuat gambar detail tubuh.

CT scan menunjukkan detail tulang, otot, lemak, dan organ.

4. Magnetic resonance imaging (MRI)

Prosedur diagnostik yang menggunakan kombinasi magnet besar, frekuensi radio, dan komputer untuk membuat gambar detail organ dan struktur di dalam tubuh.

5. Pemindaian tomografi emisi positron (PET)

Tes pencitraan di mana glukosa (gula) bertanda radioaktif disuntikkan ke dalam aliran darah.

Jaringan yang menggunakan glukosa lebih dari jaringan normal (seperti tumor) dapat dideteksi oleh mesin pemindai.(*)

Baca Juga: 7 Gejala Chordoma, Kanker Tulang Langka di Kepala, Salah Satunya Mimisan