GridHEALTH.id - Menyusui jadi salah satu momen yang seru dan menyenangkan ketika ibu baru saja melahirkan bayinya.
Namun tak sedikit dari mereka yang justru mengeluh karena payudaranya menjadi keras dan terasa sakit.
Kondisi tersebut diketahui sebagai engorgement atau pembengkakan payudara.
Menurut laman uofmhealth.org (8/10/2020), engorgement terjadi ketika jaringan payudara penuh dengan susu, darah dan cairan lainnya.
Ini merupakan masalah umum pada hari-hari dan minggu-minggu awal ibu menyusui.
Engorgement dapat membuat payudara terasa sangat penuh, keras, bengkak dan sakit.
Puting bisa menjadi rata dan kencang sehingga membuat bayi sulit menempel pada payudara.
Payudara keras dan sakit dapat terjadi jika:
- Bayi tidak menyusui dan menempel dengan baik sehingga susu di payudara tidak terkuras dengan baik selama menyusui.
Baca Juga: Mastalgia Bisa Berupa Nyeri Satu Sisi Payudara, Begini Pengobatannya
- Ibu menghasilkan lebih banyak susu daripada yang dibutuhkan bayi.
- Bayi sering melewatkan waktu menyusu atau jarang menyusu.
Engorgement dapat terjadi kapan saja ketika ibu mulai menyusui, terutama ketika pola makan bayi berubah dan mereka menyusu lebih sedikit.
Akan tetapi hal ini biasanya bersifat sementara.
Dimana pada akhirnya ibu akan menghasilkan susu sebanyak yang dibutuhkan bayi.
Namun jika ibu merasa terganggu dan tidak nyaman karena payudara keras dan sakit.
Berikut kiat-kiat yang bisa dicoba untuk mengatasi payudara keras dan sakit, seperti dilansir dari laman pregnancybirthbaby.org.au:
- Terapkan kompres hangat ke payudara, atau mandi air hangat sebelum menyusui, untuk kenyamanan dan membantu aliran ASI.
- Lepaskan bra sebelum menyusui (dan biarkan saja).
Baca Juga: Pentingnya Deteksi Dini Kanker Payudara, Semakin Cepat Lebih Baik
- Peras sedikit susu dengan tangan sebelum menyusui bayi , atau coba 'reverse pressure softening' (memberikan tekanan di sekitar puting untuk mendorong cairan kembali ke payudara).
- Pijat lembut payudara dengan gerakan ke bawah dari dinding dada ke arah puting susu saat bayi menyusu.
- Gunakan kompres dingin, seperti paket gel dingin dari lemari es, atau daun kol yang sudah dicuci bersih di atas payudara untuk meredakan peradangan.
- Perah ASI setelah menyusui, baik dengan tangan atau dengan pompa payudara, jika payudara masih terasa penuh.
Terkadang, jika pembengkakan tidak membaik, 'pemompaan' lengkap dengan pompa listrik mungkin diperlukan untuk meredakan tekanan ASI yang menyebabkan peningkatan darah dan cairan di dalam jaringan payudara (minta bantuan konsultan laktasi atau dokter).
Jika masih merasa tidak nyaman, cobalah tanyakan kepada dokter untuk menghilangkan rasa sakit yang tepat ketika payudara keras.(*)
Baca Juga: Nyeri Payudara Saat Mulai Menyusui, Ini Cara Mengatasinya di Rumah