Sebab jumlah kandungan glycidol di makanan tersebut sepuluh kali lebih tinggi dari standar yang diijinkan, ujar Dr. Helle Knutsen dalam pemberitaan Uni Eropa di bulan Mei lalu.
Ahli toksikologi asal Norwegia ini adalah ketua komite ahli Uni Eropa untuk kontaminan di makanan.
Minyak sawit yang diolah sangat banyak mengandung glycidol dan ester asam lemak lainnya yang berbahaya bagi kesehatan.
Sudah cukup terbukti bahwa glycidol merusak kromosom dan penyebab kanker, ujar Knutsen selanjutnya.
Minyak murah ini dikonsumsi berkali-kali dalam sehari, umumnya tanpa mengetahui bahwa krim nougat, sereal, margarin, makanan siap dari freezer, biskuit, es krim, permen dan lain sebagainya banyak mengandung minyak sawit.
Karenanya bayi, anak-anak dan remaja umumnya terancam. Sebab mereka banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung minyak sawit – dengan demikian banyak menelan bahan beracun.
Minyak Goreng Sawit Baik Bagi Kesehatan?
Baca Juga: 6 Hal Ini Sebabkan Wanita Memiliki Payudara Kendur, Jangan Kaget
Sedangkan bagi pihak yang pro dengan minyak goreng berasal dari sawit berpendapat, minyak kelapa sawit sama sekali tak memberi dampak buruk kepada manusia.
Minyak nabati pohon jenis serabut ini sejatinya banyak mengandung unsur vitamin dan protein yang sangat berguna untuk kesehatan tubuh manusia.
Berdasar catatan penelitian laboratorium diketahui, melansir bpdp.or.id (17/4/2018), Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit, diketahui dalam satu sendok minyak kelapa sawit terkandung 120 kalori dan 13,6 gram lemak.
Tidak kurang dari 50 persennya berisi lemak jenuh, 40 persennya lemak tak jenuh tunggal dan 10 persen lemak tak jenuh ganda.