Find Us On Social Media :

Kasus Covid- 19 Dinyatakan Menurun Oleh Pemerintah, Tapi Virus Hybrid Deltacron Harus Dihadapi

Kasus Covid-19 menurun. Deltracron mengancam.

Kendati sudah sangat baik dan tampak jelas data penurunan kasus Covid-19.

Tapi para ahli mengingatkan virus yang baru ditemukan, Deltracron yang merupakan virus hybrid tengah mengancam dan sudah berada di tengah-tengan masyarakat.

Informasi tersebut dibuktikan oleh kepala laboratorium bioteknologi dan virologi molekuler di Siprus, Dr Leondios Kostrikis, yang mengungkapkan adanya penemuan gabungan antara varian Delta dan Omicron yang dinamai sebagai Deltacron.

Kala itu, beberapa pihak berpendapat bahwa Deltacron mungkin muncul karena adanya pencemaran di laboratorium yang bersangkutan. Tapi Dr Leondios bersikeras bahwa penemuan itu bukanlah suatu pencemaran.

Benar saja, tak lama, Inggris pun melaporkan penemuan kasus serupa sebagai dugaan bahwa ada seseorang yang tertular dua varian tersebut secara bersamaan.

Terkait hal ini, Epidemiolog Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia, Dicky Budiman mengungkapkan bahwa kemungkinan bahwa seseorang terinfeksi dua varian Covid memang memungkinkan.

Terutama pada daerah atau negara yang memang memiliki kasus infeksi COVID-19 yang tinggi dan pada orang-orang dengan kategori rentan seperti pemilik gangguan imunitas dan sebagainya.

Baca Juga: 6 Manfaat Rutin Makan Buah Sawo, Salah Satunya Bisa Menguatkan Tulang

"Potensi seseorang bisa terinfeksi oleh lebih dari satu varian itu ada dan besar kemungkinannya," ujar Dicky, dilansir dari Liputan6.com (20/2/2022).

Masih menurut Dicky, "Ini reminder untuk kita, kita pun bisa mengalami itu. Tapi kan kita terbatas untuk genome sequencing-nya. Beda dengan negara-negara maju. Oleh karena itu, untuk mencegahnya, bukannya nakut-nakutin, tapi mengingatkan kita bisa mengalami itu (Deltacron) kalau kita abai."

Untuk itu pun dengan adanya varian rekombinan seperti Deltacron mengingatkan kembali bahwa pengendalian pandemi tidak memiliki efek jangka pendek saja.

"Potensi adanya varian rekombinan ini yang sudah selalu saya sampaikan, pengendalian pandemi ini bukan bicara jangka pendek hanya kesakitan, kematian saja. Tapi mencegah adanya terjadi varian baru, termasuk varian rekombinan," ujar Dicky.