GridHEALTH.id - Sarkoma ewing merupakan satu dari beberapa jenis kanker tulang yang sering menyerang anak-anak dan remaja.
Menurut laman mayoclinic.org (7/1/2022), sarkoma Ewing terjadi ketika DNA pada sel tertentu berubah dan membuat sel abnormal yang menyerang jaringan sehat.
Berbeda dengan kanker tulang osteosarcoma, Ewing memiliki asal yang berbeda dan berasal dari sel yang berbeda.
Perbedaan ini mempengaruhi perlakuan yang digunakan.
Misalnya, terapi radiasi lebih sering digunakan untuk mengobati sarkoma Ewing daripada osteosarcoma.
Belum diketahui secara pasti kenapa hal ini bisa terjadi.
Namun yang jelas sarkoma Ewing biasanya terjadi selama masa pubertas ketika tulang orang muda tumbuh dengan cepat.
Kanker tulang ini juga lebih banyak menyerang anak laki-laki daripada perempuan.
Kondisi ini juga lebih umum pada orang kulit putih daripada orang kulit hitam atau orang Asia.
Baca Juga: Jenis-jenis Kanker Tulang dari yang Paling Umum Hingga Langka
Sarkoma Ewing adalah kanker tulang dan jaringan lunak yang biasanya muncul di panggul, tulang rusuk, tulang belikat, dan kaki anak.
Seorang anak yang mengalaminya mungkin mengeluh bahwa tulang mereka sakit atau mereka melihat area bengkak yang menyakitkan di tubuh mereka.
Sarkoma Ewing adalah bentuk kanker agresif yang dapat menyebar ke paru-paru anak, tulang lain, dan sumsum tulang.
Karenanya penting bagi mereka yang mengalami sarkoma Ewing untuk melakukan pengobatan dan perawatan segera sedini mungkin.
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika anak kita mengalami gejala sarkoma Ewing.
Mengutip dari my.clevelandclinic.org (8/9/2021), pada awalnya, gejala sarkoma Ewing datang dan pergi sebelum menjadi konsisten.
Sekitar 85% anak-anak dan remaja yang menderita sarkoma Ewing mengalami nyeri.
Gejala lainnya adalah:
- Kekakuan, pembengkakan, atau nyeri tekan di tulang atau di jaringan sekitar tulang.
Baca Juga: Sakit Tulang Seperti Ini Jadi Tanda Kanker Tulang, Hati-hati
- Benjolan di dekat permukaan kulit yang mungkin terasa hangat dan lembut saat disentuh.
- Demam yang tidak kunjung hilang.
- Patah tulang yang terjadi tanpa cedera.
- Kelemahan atau mati rasa di daerah yang terkena.
- Kekurangan energi.(*)
Baca Juga: Supaya Kanker Tulang Dapat Disembuhkan, Kenali 3 Metode Pengobatannya Ini