Find Us On Social Media :

Stunting Merugikan Kehidupan Anak, 5 Dampak Jangka Pendek dan Panjang

Dampak stunting bagi kehidupan seorang anak, di antaranya terhambat pertumbuhan.

GridHEALTH.idStunting merupakan masalah pertumbuhan yang mempengaruhi pertumbuhan seorang anak.

Penyebab stunting cukup beragam, mulai dari malnutrisi, penyakit infeksi yang berulang, hingga stimulasi yang buruk, dilansir dari concernusa.org.

Sementara menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seorang anak dikategorikan stunting jika tingginya lebih rendah dari rata-rata usia mereka.

Mereka juga mempunyai Median Standar Pertumbuhan Anak sendiri, jika tinggi anak berada dua deviasi di bawah standar rata-rata, maka anak tersebut dinyatakan stunting.

Perlu diketahui, stunting tidak hanya berdampak pada kehidupan anak saat masih keci. Tapi juga dapat mempengaruhi kehidupannya saat dewasa.

Oleh karena itu, orangtua harus lebih waspada dengan pertumbuhan anak.

Berikut ini beberapa dampak pendek dan panjang stunting yang bisa dialami oleh anak-anak.

1. Kematian

Stunting disebabkan oleh kurangnya asupan gizi anak-anak. Jika ini diiarkan terus-menerus, maka akan membuat organ tubuhnya tidak tumbuh dan berkembang secara optimal, dilansir dari cegahstunting.id.

Baca Juga: Stunting Berdampak Pada Masa Depan Anak, Inilah 5 Ciri-cirinya

Balita yang mengalami stunting, memiliki kontribusi sebesar 15 persen kematian anak balita di dunia.

2. Postur tubuh tidak optimal

Pada masa kanak-kanak tinggi anak yang stunting akan lebih rendah dibandingkan dengan teman-teman sebayanya.

Kondisi seperti ini disinyalir juga tetap terjadi ketika anak tumbuh dewasa. Postur tubuhnya akan nampak berbeda dibadingkan dengan orang seusianya.

3. Kemampuan kognitif menurun

Stunting yang tidak ditangani, tak hanya berdampak pada postur tubuh anak. Namun, juga perkembangan otaknnya.

Kondisi seperti ini, dapat membuat anak stunting memiliki kemampuan kognitif yang rendah dan merasa sulit mengikuti pelajaran di sekolah.

Alhasil, mereka akan sulit untuk belajar dan terdapat kemungkinan untuk putus sekolah.

4. Berisiko penyakit non-infeksi

Baca Juga: Orangtua Perlu Tahu, Ini 6 Hal Penyebab Stunting pada Anak-anak

Terdapat beberapa penyakit non-infeksi yang dapat menyerang anak stunting ketika dia sudah dewasa, di antaranya obesitas, penyakit jantung, ataupun tekanan darah tinggi.

Meningkatnya risiko penyakit-penyakit tersebut, dipercaya karena stunting menyebabkan gangguan metabolisme pada anak.

Sistem imunitas anak yang terkena stunting pun diketahui lebih lemah, jika dibandingkan dengan sehat.

5. Mempengaruhi kapasitas kerja

Kesulitan belajar dan fokus ketika bersekolah, juga akan berdampak besar saat seorang anak tumbuh dewasa.

Stunting dapat menyebabkan terciptanya kualitas sumber daya manusia yang rendah pada usia-usia produktif.

Baca Juga: Stunting Merugikan Anak juga Bangsa dan Negara, Begitu juga Obesitas