Find Us On Social Media :

Virus Covid-19 Diteliti, Ternyata Mereka Bermutasi Dua Kali Dalam Sebulan

Virus corona terus bermutasi setiap bulannya.

GridHEALTH.id - Virus Covid-19 hingga sampai saat ini diketahui terus bermutasi memunculkan varian terbaru.

Kondisi ini pun membuat para ilmuwan di dunia melakukan penelitian untuk mempelajari virus Covid-19 tersebut.

Terbaru, sebuah studi mengklaim telah berhasil menganalisis bagaimana cara virus Covid-19 bisa bermutasi dengan sangat cepat.

Dimana para peneliti di studi tersebut mengamati data urutan genom dari virus Covid-19 untuk memeriksa empat garis keturunan yang menjadi variant of concern (VoC) seperti Alpha, Beta, Gamma, dan Delta.

Mereka mengatakan bahwa rahasia percepatan mutasi virus bukanlah fenomena yang konstan atau berkelanjutan.

Melainkan sesuatu yang terjadi sementara waktu dalam evolusi virus, sesaat sebelum varian itu muncul.

"Kami menemukan bukti kuat bahwa (mutasi virus) episodik (terjadi secara berkala), bukannya jangka panjang, yang menyebabkan peningkatan munculnya VoC," ujar para peneliti dalam laporan ilmiah yang dilansir dari Science Alert (28/2/2022).

Mereka juga menemukan virus Covid-19 mengalami setidaknya dua mutasi setiap bulan.

“Jumlah mutasi yang diamati pada keempat VoC ini jauh lebih tinggi daripada yang diperkirakan,” tulis para peneliti.

Baca Juga: Diabetes Pasca Pemulihan Covid-19 Bisa Muncul Namun Berita Baiknya Ternyata Hanya Gangguan Gula Darah Sesaat

Studi ini diketahui dipimpin oleh peneliti bioinformatika di Doherty Institute bernama John Tay, dan telah dipublikasikan di jurnal Molecular Biology and Evolution pada 17 Februari 2022 lalu.

Sejak pertama kali merebak ke seluruh dunia, virus corona telah bermutasi menjadi varian baru misalnya saja varian Delta dan Omicron.

Bahkan, kini para ilmuwan telah mengidentifikasikan garis keturunan Omicron siluman yang disebut subvarian BA.2.

Virus Covid-19, kata mereka, merupakan virus berbahaya dan sangat tangguh dengan pembaharuan yang tidak pernah berhenti.

Terutama jika dibandingkan virus jenis lainnya.

"Apa yang kami lihat dengan varian Covid-19, khususnya variant of concern (VoC), adalah mereka telah mengalami lebih banyak mutasi daripada yang dibayangkan," ujar peneliti penyakit menular dari Peter Doherty Institute for Infection and Immunity di Australia, Sebastian Duchene.

Dia menambahkan bahwa biasanya virus cenderung bermutasi dengan kecepatan yang konstan.

Selain itu, virus mungkin membutuhkan waktu selama satu tahun atau lebih untuk memunculkan varian virus baru. Hal ini lah yang tidak terjadi pada virus corona.

"Varian Delta, misalnya, muncul hanya dalam waktu enam minggu dari bentuk aslinya," jelas Duchene.

Baca Juga: Tidur nyenyak! Tips Melawan Insomnia Selama Pandemi Covid-19

Kendati demikian, tim peneliti belum sepenuhnya tahu apa yang menyebabkan hal ini.

Mereka menyebut bahwa kemunculan varian-varian baru kemungkinan didorong seleksi alam.

Faktor lainnya mencakup infeksi pada populasi yang tidak divaksinasi, sehingga virus bisa menyebar dan berkembang dengan lebih mudah.

Di samping itu, adanya infeksi pada individu tertentu seperti pasien dengan gangguan sistem kekebalan, diduga juga dapat menyebabkan perubahan virus.

Studi ini juga mengungkapkan bahwa butuh waktu sekitar empat pekan bagi varian Beta, dan enam pekan untuk varian Delta mengalami evolusi.

Sedangkan varian lain membutuhkan waktu lebih lama, pada varian Gamma diperkirakan dapat berevokusi selama 17 pekan, dan varian Alpha membutuhkan 14 pekan.

Para peneliti mencatat walaupun masih banyak yang belum banyak yang bisa dipahami tentang faktor pemicu banyaknya mutasi pada virus Covid-19, mereka bisa melihat dan melacak virus melalui pemantauan genomik yang berkelanjutan.

Dengan demikian, potensi gelombang infeksi berikutnya bisa dicegah.

"Bayangkan jika mendeteksi Omicron pada beberapa pasien pertama, jika kita dapat mencegah penyebarannya dari sana, maka kita tidak akan berada dalam situasi seperti sekarang," jelas peneliti.(*)

Baca Juga: Ingat, Lakukan Ini Jika Napas Ngos-ngosan Setelah Sembuh Dari Covid-19